Senin, 22 Desember 2025

Tiap Malam Pembunuh Bocah SD Digentayangi Korban

- Kamis, 4 Juli 2019 | 14:14 WIB

Pelarian Haryanto (23) pelaku pembunuhan sadis FA (8) di Kampung Cinangka, RT 02/02, Desa Cipayunggirang, Kecamatan Megamendung, berakhir di Mapolsek Moga, Pemalang. Setelah lima hari melarikan diri ke Surabaya, Semarang dan Cirebon, pria yang sehari-hari berjualan bubur itu pulang ke kampung halamannya di Desa Gendoang, Kecamatan Moga, Pemalang, Jawa Tengah. Ia menyerahkan diri lantaran setiap malam dihantui mendiang korban yang datang dalam mimpinya.

Kasat Reskrim Polres Pemalang AKP Suhadi mengatakan, Haryanto menyerahkan diri ke Polsek Moga setelah pulang ke kampung halamannya di Desa Gendoang. Menurutnya, pelaku ketakutan karena terus dihantui dan rasa bersalah atas perbuatannya. “Pelaku menyerahkan diri ke Polsek Moga sore tadi. Ia mengaku selalu dihantui. Dan setelah menceritakan perbuatannya ke keluarganya, ia pergi ke polsek setempat,” ujar AKP Suhadi, Rabu (3/7).

Sebelum Haryanto pulang ke kampung halamannya, ia sempat ke Surabaya selama dua hari. Lalu ia melanjutkannya ke Semarang selama satu hari untuk kemudian ke Cirebon selama satu hari. Karena kebingungan, lanjut Suhadi, pelaku akhirnya pulang ke kampungnya. “Korban merupakan cucu pemilik kontrakan. Ia mengaku jengkel dan melakukan tindakan kejinya,” katanya.

Sementara itu, isak tangis tak terbendung kala sejumlah warga memikul keranda jenazah FA. Keluarga korban pun sontak histeris sembari mengikuti jasad FA yang akan dimakamkan tak jauh dari rumah korban.

Ditemukannya FA yang telah hilang selama berhari-hari itu membuat beberapa warga di Kampung Cinangka syok. Uak FA, Rosmanah, mengaku keluarga korban berharap pelaku mendapat hukuman seberat-beratnya. “Kalau sudah benar ketangkap, keluarga penginnya hukum mati saja. Terlalu sadis, terlalu keji yang dilakukan pelaku itu,” ujar Rosmanah kepada Metropolitan.

FA sendiri dikenal sebagai anak yang ceria dan aktif. Banyak kenangan yang tak dapat ia lupakan. “Saya yang ngurus saat FA masih dalam kandungan. Waktu selamatan tujuh bulan, segala macamnya di sini, di Bogor. Ibu yang jadi ibunya karena mamanya di Sumedang,” tuturnya.

Kepergian FA ternyata banyak dirasakan keluarga besarnya. Rosmanah mengaku semua keluarga mengalami badan lemas dan panas dingin. Termasuk keluarga yang di Sumedang saat hilangnya FA.

Rosmanah mengatakan, FA merupakan anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan Rahmawati dengan Taufik Hidayatullah. Orang tua FA saat ini tengah dalam perjalanan pulang ke Indonesia karena sebelumnya tengah bekerja di Taiwan. “Adik kandung saya sekarang lagi perjalanan pulang, besok sampai di Jakarta. Syok berat, ngomongnya juga sudah ngaco,” ungkap wanita yang akrab disapa Ros itu.

Sebelumnya, perempuan cilik bernama lengkap Fira Angela Nurhidayah itu tewas mengenaskan setelah menghilang kurang lebih tiga malam. Saat ditemukan sekitar pukul 17:30 WIB, pakaian yang digunakan pun masih sama dengan pakaian yang dikenakan saat dilaporkan menghilang, yakni mengenakan dress dengan warna putih di bagian atas dan warna pelangi di bagian bawahnya.

Penemuan mayat Fira berawal dari bau busuk yang keluar dari kontrakan neneknya, yang berlokasi tidak jauh dari tempat tinggalnya. Lantaran kecurigaan warga atas aroma busuk yang menyengat, kontrakan yang kala itu terkunci dibuka paksa warga. Alhasil, warga menemukan mayat Fira yang sudah membusuk terbungkus selimut berwarna biru.

Warga yang kaget melihat jasad Fira pun dengan sigap melaporkan kejadian itu kepada pihak berwenang. Tetangga korban, Neneng (39), mengatakan bahwa Fira dikabarkan menghilang sekitar lima hari lalu saat bermain dengan teman sebayanya yang tak jauh dari rumahnya.

Neneng beserta warga lainnya juga sempat membantu mencari Fira yang menghilang tiba-tiba. Bahkan pihak pemerintah desa setempat juga sempat membantu pencarian anak semata wayang tersebut. “Lagi main terus hilang tidak pulang-pulang. Kejadiannya hari Jumat sore, lagi main sama temannya,” tuturnya kepada Metropolitan, kemarin.

Lantaran ditemukan di rumah kontrakan yang sedang dihuni, kecurigaan warga pun sontak tertuju pada penghuni kontrakan tersebut. Terlebih penghuni kontrakan itu memang tidak terlihat sejak awal Fira dikabarkan menghilang. “Yang ngontraknya namanya Yanto. Dia pendatang dan seorang penjual bubur,” pungkasnya. (cr1/b/mam/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X