METROPOLITAN - Pemerintah tengah mencari cara untuk menyediakan tiket pesawat murah setiap hari untuk masyarakat. Saat ini, kebijakan yang ada hanya menyediakan tiket pesawat murah di hari dan jam tertentu saja.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono mengatakan, kebijakan saat ini yang hanya menyediakan tiket pesawat murah pada Selasa, Kamis dan Sabtu pada pukul 10:00-14:00 waktu setempat, belum ampuh menjadi solusi mahalnya tiket pesawat.
“Kurang nendang buat masyarakat” katanya, kemarin.
Menurutnya, kebijakan yang ada saat ini memang bersifat jangka pendek. Untuk itu pemerintah sudah mulai menyiapkan rencana jangka panjang untuk menjaga ketersediaan tiket pesawat murah bagi masyarakat. Diharapkan ke depannya tiket murah dapat tersedia setiap hari dan di semua jam. Hal itu juga sejalan dengan keinginan maskapai agar jumlah penumpang kembali meningkat.
Untuk itu, implementasi kebijakan tiket murah saat ini akan dijadikan acuan untuk melakukan kajian struktur biaya yang ideal seperti apa untuk menghasilkan harga tiket terjangkau masyarakat luas. “Kalau bisa dilanjutkan, jangan tertentu saja jadwalnya. Namun dengan treatment yang sekarang, baru bisa jadwal tertentu dan ada penyempurnaan,” ucapnya.
Susiwijono menambahkan, saat ini semua usulan akan ditampung pemerintah. Termasuk kendala dalam implementasi penyediaan tiket murah saat ini, yaitu sistem reservasi masing-masing maskapai. Selain itu, persoalan penurunan tiket pesawat juga harus melibatkan banyak pihak lain, seperti Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk kebijakan fiskal dan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk kaitannya dengan industri pariwisata. “Untuk sampai ke sana, pengurangan cost di mana harus dipikirkan. Sejalan dengan rencana menengah panjang, termasuk dengan Kemenkeu dan Kemenpar,” ujarnya.
Sementara itu, Pendiri Lion Group, Rusdi Kirana, mengungkapkan ada beberapa usulan terkait kebijakan penurunan harga tiket pesawat tersebut. Menurutnya, dalam rapat tersebut Menko Darmin meminta penurunan tarif tiket pesawat diberlakukan setiap hari. Hal itu juga sejalan dengan usulan pihak maskapai yang sama-sama menginginkan ketersediaan harga tiket pesawat murah dan terjangkau.
“Nah, ini rapatnya bagaimana dibuat itu dari Senin-Minggu kemudian dari pagi sampai pagi,” katanya. “Intinya gini, yang imbauan kemarin itu kan hanya sementara. Nggak mungkin kan orang mesti bepergian di jam-jam itu, bisa saja keperluannya beda. Nah, sekarang Pak Menko dan Pak Menhub idenya bagaimana dengan jika Senin-Minggu dari pagi sampai pagi (harga tiket murah, red),” tambahnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Rusdi mengungkapkan bahwa pemerintah siap memberi insentif fiskal untuk maskapai. “Untuk itu akan ada insentif fiskal. Kemudian sama-sama sharing apa yang bisa kami sharing. Karena apa yang dilakukan sekarang kan sifatnya sementara. Karena nggak mungkin kan selamanya hanya seminggu tiga kali,” imbuhnya.
Ia menambahkan, masyarakat membutuhakn harga tiket pesawat murah juga tidak diberikan pada jam tertentu saja. Seperti saat ini, tiket murah hanya berlaku pada pukul 10:00-14:00 waktu setempat. “Masyarakat juga mintanya kalau bisa, kalau bisa saya (penumpang, red) jangan dipaksa jam 10 pagi mau berangkat,” tutupnya.
Untuk diketahui, penjualan tiket murah ini hanya berlaku pada Selasa, Kamis dan Sabtu mulai pukul 10:00-14:00 waktu setempat. Penurunan harga tiket pesawat dilakukan dengan pemberian diskon sebesar 50 persen dari Tarif Batas Atas (TBA).
Di mana pada waktu dan jam-jam tertentu, maskapai Citilink akan menyediakan 62 penerbangan per harinya dengan menyiapkan 3.348 kursi. Sedangkan Lion Air Group sendiri akan menyediakan 146 penerbangan per hari dengan menyiapkan 8.278 kursi. (lip/rez/run)