METROPOLITAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mendapat angin segar dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Rencana pemkab yang sempat tertunda membangun Jalur Puncak 2 tampaknya segera terealisasi. Sebab, Kemenhub akan turun tangan mengurai kepadatan lalu lintas di jalur Puncak, Kabupaten Bogor.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengaku pihaknya akan melakukan kajian lebih lanjut mengenai penyebab hingga kemungkinan solusi mengurai kemacetan di jalur Puncak. "Sebagaimana kita ketahui bersama, setiap akhir pekan pasti mengalami kemacetan, ramai, bahkan mungkin puncaknya sekitar tiga minggu yang lalu kemacetan agak sedikit panjang," katanya, kemarin.
Karena itu, ia diperintahkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk melakukan survei lebih lanjut terkait potensi dan penyebabnya. Selain itu, ia akan menyusun rencana penguraian dalam jangka pendek maupun jangka panjang. “Kami masih melakukan survei dan akan melaporkan kepada menhub pada pekan depan,” ucapnya.
Menurutnya, penanganan jalur Puncak sudah tidak dapat lagi menggunakan pola-pola saat ini yang hanya melalui rekayasa lalu lintas buka-tutup jalan. Dengan begitu, perlu ada pola penguraian yang lebih baik lagi. "Kami harus sudah melihat kepada pembangunan infrastruktur yang lain di sekitar Jalan Puncak 2 dan semuanya. Saya sudah membentuk kerja sama dengan Kementerian PUPR," jelasnya.
Budi mengaku akan melakukan survei bersama Kementerian PUPR dan berkoordinasi sehingga dapat ditentukan solusi jangka panjangnya. "Menurut saya, perlu ada jalan baru. Jangka panjang itu membuka jalur Puncak yang dari Citeureup dan Jonggol. Jadi mobil-mobil yang dari Jakarta mau ke arah Cianjur tidak perlu lewat Puncak," bebernya.
Dalam jangka pendek, Budi menilai perlu rekayasa lalu lintas dan penataan terhadap arus lalu lintas yang ada di sana. "Bisa, ya mungkin kita membuat semacam rest area dan sebagainya. Kemudian nanti mobil-mobil kecil bisa juga tidak usah ke sana, parkir di mana, lalu memakai mobil pengumpan yang nanti kita tawarkan skema-skema yang kita tawarkan," ungkapnya.
Dalam jangka panjang, terangnya, jalan baru akan dibangun di dua lokasi bisa mencapai 100 km. "Dari Jonggol sama dari Citeureup dua lokasi itu tapi masing-masing beda cara masuk. Kemudian akses jalannya masih ada yang sempit, ada yang masih jurang. Nanti kita tanyakan lagi ke Kementerian PUPR," ujarnya.
Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan mengaku senang dengan kabar ini. Apalagi Bupati Bogor Ade Yasin paling rajin menanyakan perkembangan lanjutan pembangunan Jalur Puncak 2 ke Kemenhub. “Kami siap dengan rencana ini. Secara garis besar, konsep yang ditawarkan Kemenhub sama dengan yang kami buat,” kata Iwan.
Menurutnya, informasi yang didapat pun Kemenhub sudah melakukan komunikasi dengan bupati Bogor membahas penguraian kemacetan di jalur Puncak. Dalam waktu dekat, bupati akan melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo untuk membahas hal itu. “Informasi dari ibu bupati, Kemenhub sudah memberikan sinyal untuk membuat jalan itu. Bupati juga mau ketemu presiden untuk ngomong langsung,” pungkasnya. (bis/rez/run)