METROPOLITAN - Hari Raya Idul Adha semakin dekat. Seluruh umat muslim pun mulai mempersiapkan kurban. Di balik itu, ada sepenggal cerita yang membuat pilu dari seorang nenek pemulung yang berkurban sapi.
Seorang nenek bernama Sahnun (60) yang selama ini diketahui bekerja sebagai pemulung dan tinggal di emperan ruko, membuat hati masyarakat tersentuh. Sebagai seorang pemulung, Nenek Sahnun bekerja mengumpulkan barang bekas. Ia tinggal sebatang kara dan kini menumpang tidur di sebuah kios di samping barat Mal Mataram.
Seorang warga yang merasa kasihan dengan Nenek Sahnun kemudian memberi tumpangan tempat tidur kepadanya di kios tersebut. Jika pagi tiba, Sahnun secepatnya menggulung tikar alas tidur karena pemilik kios sudah mulai beraktivitas berjulan nasi.
Sebelumnya dikabarkan, Nenek Sahnun juga sempat tinggal di pemakaman Hindu. Nenek Sahnun bercerita sebenarnya ia memiliki keluarga. Namun hingga kini tidak ada satupun keluarga yang mencari keberadaannya. Meski hidup sendirian, Nenek Sahnun tetap bekerja keras untuk menghidupi dirinya.
Setiap hari, tubuh kecilnya memikul karung berisi botol plastik dan barang bekas menyusuri jalanan. Ia biasanya muali berangkat memulung mulai subuh hingga malam hari dengan jeda waktu istirahat pada siang hari. ”Pagi-pagi subuh sudah berangkat, balik lagi istirahat. Nanti lagi lanjut sampai malam,” ungkap Sahnun.
Dengan penuh peluh dan keringat, ia mengumpulkan botol plastik sekitar dua karung setiap harinya. Barang bekas yang ia kumpulkan selama seminggu biasanya akan diambil pengepul. Barang bekas hasil memulungnya biasanya dihargai pengepul antara Rp10 ribu sampai Rp20 ribu per karung.
Bertepatan dengan Idul Adha, Sahnun mengaku akan membeli seekor hewan kurban dari hasil memulungnya selama lima tahun. Akhirnya jelang Idul Adha tahun ini, Nenek Sahnun bisa membeli seekor sapi untuk dikurbankan dari hasil jerih payahnya selama lima tahun.
Saat ditanya kenapa ingin berkurban, Nenek Sahnun hanya menjawab dengan senyuman. Hal itu menandakan bahwa niat untuk berkurban tidak ingin diketahui banyak orang. (tib/mam/run)