METROPOLITAN - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengusulkan rancangan penataan tiga jalur baru untuk jalur menuju dan dari Puncak, Kabupaten Bogor. Kemenhub sudah melakukan koordinasi dengan Ditjen Bina Marga Kementerian PU dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan, setidaknya ada tiga jalur Puncak yang akan disiapkan untuk menopang jalur Puncak saat ini. Jalur-jalur ini sebenarnya sudah ada, hanya perlu penataan kembali seperti perbaikan dan pelebaran jalan.
Gagasan jalur baru Puncak dibuat sebagai solusi untuk mengatasi kemacetan yang sering terjadi selama ini di kawasan wisata populer di Jawa Barat ini. ”Jadi kemarin kita survei, tiga jalur yang kemudian untuk menghindari Puncak ke Cianjur. Sentul ada dua jalur,” kata Budi.
Pertama, jalur alternatif via Sentul I yang rutenya mencakup Sentul-Cibadak-Jonggol-Kota Bunga Cianjur. Kedua, jalur alternatif via Sentul II Citeureup-Sentul-Cibadak-Jonggol-Kota Bunga Cianjur. Ketiga, jalur alternatif Cibubur-Cibadak-Jonggol-Kota Bunga Cipanas.
”Tiga jalur ini survei dan mungkin dilakukan optimalisasi, penataan sendiri. Sekarang kita sudah bergabung dengan PU. Minggu ini sudah ada rapat bersama, mana yang bisa dilakukan optimal. Kita menawarkan tiga opsi,” papar Budi. Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sempat merespons usulan dari Kemenhub soal pembangunan jalur Puncak. Kementeriannya saat ini lebih mengutamakan memperbaiki Jalur Puncak utama dibandingkan membangun Jalur Puncak II.
Meski demikian, bukan berarti pemerintah akan menghentikan sepenuhnya pekerjaan Jalur Puncak II. Menurutnya, pemerintah lebih memprioritaskan untuk melebarkan Jalur Puncak utama yang sudah ada. ”Kebijakan kabinet ini kita memperbaiki dulu Jalur Puncak yang sekarang. Kan sudah mulai dilebar-lebarkan,” kata Basuki.
Sejumlah pekerjaan yang telah dilakukan yakni meliputi penambahan kapasitas jembatan hingga pengaturan keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) dengan menyediakan lahan seluas 5 hektare di area perkebunan.
”Sehingga pemandangannya menjadi lebih baik, jalan juga bisa kita lebarkan. Nanti kalau sudah selesai, baru kita bikinkan Puncak II,” ujarnya. Basuki menambahkan, keputusan penghentian sementara pembangunan Jalur Puncak II bukan berasal dari pemerintahan saat ini. Basuki memastikan dirinya telah melihat langsung lokasi rencana pembangunan Jalur Puncak II. Menurutnya, trase yang ada relatif mudah untuk dibangun.
”Saya sudah ke sana, sudah ada tapak jalannya. Tidak terlalu susah untuk membangun itu. Tapi itu kita utamakan dulu, yang perbaiki yang sekarang itu,” ungkapnya. (kmp/mam/run)