Senin, 22 Desember 2025

Jadi Ketum PDIP lagi, Mega Sentil Jokowi

- Jumat, 9 Agustus 2019 | 09:56 WIB
Jusuf Kalla, Joko Widodo, Megawati, Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto saat Kongres V PDI Perjuangan (PDIP) akan digelar di Bali pada tanggal 8-11 Agustus 2019.
Jusuf Kalla, Joko Widodo, Megawati, Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto saat Kongres V PDI Perjuangan (PDIP) akan digelar di Bali pada tanggal 8-11 Agustus 2019.

METROPOLITAN - Megawati Soekarnoputri kembali dipilih secara aklamasi oleh pengurus DPD dan DPC se-Indonesia sebagai ketua umum (ketum) PDI Perjuangan untuk periode 2019-2024. Megawati telah kesekian kalinya menjabat ketum sejak PDIP berdiri pada 1999 silam. Pengukuhan Megawati sebagai ketum PDIP sela­njutnya dilakukan dalam Kongres ke-V PDIP di Denpasar, Bali, Kamis (8/8).

”Semua menghendaki secara aklamasi, saya diangkat lagi sebagai ketum PDIP periode 2019-2024,” tutur Mega­wati.­

Megawati mengatakan bahwa seharusnya ia membacakan dulu pertanggungjawaban sebagai ketum periode 2014-2019. Tetapi prosesi itu tidak dilakukan lantaran seluruh utusan DPD dan DPC se-In­donesia sudah sepakat memi­lih dirinya kembali menjabat sebagai ketum. ”Ternyata tidak perlu karena seluruh utusan menyatakan diterima secara aklamasi dan diketuk,” tutur Megawati.

Sementara itu, dengan meng­gunakan baju adat Bali, Pre­siden terpilih Joko Widodo menghadiri Kongres PDI Per­juangan di Hotel Grand Inna Bali Beach. Dalam acara yang dihadiri ribuan kader PDIP itu ikut hadir pula sejumlah men­teri dari Kabinet Kerja.

Dalam sambutannya, Ketum PDIP Megawati Soekarno­putri mengingatkan Jokowi dengan meminta jatah men­teri di kabinet selanjutnya lebih banyak dari kader PDIP. Permintaan itu disampaikan secara langsung di hadapan Jokowi saat Megawati berpi­dato di acara Kongres V PDIP 2019 di Bali. Megawati meno­lak jika Jokowi hanya mem­berikan jatah menteri sedikit.

”Ini di dalam kongres partai, Bapak Presiden. Saya me­minta dengan hormat bahwa PDIP akan masuk ke dalam kabinet dengan jumlah men­teri yang harus terbanyak. Sip,” ujar Megawati sambil terse­nyum dan mengacungkan kedua jempolnya.

Para kader yang hadir di kon­gres pun bersorak riang me­nyambut permintaan Mega­wati tersebut. Ia sempat me­nyinggung tawaran menteri dari Susilo Bambang Yud­hoyono ketika memenangkan pemilu sebelumnya. Namun, tawaran itu ditolak Megawati. Namun, sambung Mega, kini jatah menteri untuk PDIP di era kepemimpinan Joko Widodo harus banyak. Mega mengatakan bahwa hal itu karena PDIP adalah partai pemenang pemilu selama dua kali.

”Tapi kalau nanti Pak Jo­kowi mesti ada menterinya. Mesti banyak. Orang kita pe­menang dua kali, betul apa tidak? Saksikan ya!” kata Me­gawati.

Pernyataan itu disambut sorak-sorai para hadirin kon­gres. Ia pun meminta Jokowi agar tidak menolak permin­taan itu. ”Jangan nanti, ’Ibu Mega, saya kira karena PDI sudah banyak kemenangan, sudah ada di DPR, nanti saya kasih cuma empat ya’. Emoh,” ucap Megawati sambil tertawa.

Pada kesempatan berbeda, Jokowi menjawab permintaan Megawati saat menyampaikan pidato di kongres tersebut. Ia memastikan kader PDIP akan menduduki jabatan menteri terbanyak. ”Soal menteri, tadi Ibu Mega bilang ya jangan em­pat doang. Tapi kalau yang lain dua tapi kan PDIP empat. Ka­lau yang lain tiga, PDIP enam? Belum tentu juga,” ujar Jokowi.

”Tapi yang jelas PDIP pasti yang terbanyak. Itu jaminannya saya,” tegas Jokowi. (cn/mam/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X