METROPOLITAN - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pede alias percaya diri akan mendapatkan jatah lebih dari satu kursi dalam jajaran Kabinet Kerja Jilid II. Hal itu diungkapkan Politisi PPP Arsul Sani di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin. ”Insya Allah lebih dari satu,” kata Arsul.
Untuk periode pertama Presiden Jokowi, PPP menempatkan kadernya, Lukman Hakim Syaifudin, sebagai menteri agama. Hanya saja Arsul enggan buka-bukan pos menteri apa yang menjadi target atau yang akan diberikan Jokowi kepada partai berlambang Kakbah itu.
”Ya itu terserah Pak Jokowi lah. Mau menag, mau menteri pemberdayaan perempuan, segala macem," ujarnya. Sekadar diketahui, hingga kini nama-nama menteri di Kabinet Kerja Jilid II belum diumumkan Presiden Jokowi. Saat ini Jokowi sedang sibuk mendesain kabinetnya di periode kedua sebagai presiden.
Dari usia, latar belakang hingga kementerian baru. Janji Jokowi soal kabinet barunya itu diungkapkan saat pertemuan dengan pemimpin redaksi media massa di Istana Kepresidenan Jakarta. Dalam pertemuan itu, Jokowi tak menyebut secara spesifik nama menteri yang dimaksud.
Namun, ia mengaku kabinet yang ia pimpin nanti akan diisi kalangan generasi muda. Bahkan ada menteri muda yang berusia di bawah 30 tahun. ”Menteri ada yang usianya 25, di bawah 30 dan di bawah 35 tahun,” ujar Jokowi.
Jokowi menyebut porsi untuk menteri dari kalangan profesional adalah 55 persen, sedangkan kalangan parpol 45 persen. Ia menginginkan para menteri itu dapat bekerja cepat secara fokus dan terukur. ”Komposisi 45 parpol, 55 profesional,” ucap Jokowi. Saat ini, kursi jaksa agung diisi M Prasetyo, yang sebelumnya diketahui merupakan kader Nasdem. Namun, Jokowi membuat perubahan di kabinet periode keduanya. ”Jaksa agung pasti bukan dari parpol,” kata Jokowi.
Jokowi mengaku akan mengubah nomenklatur kementerian, tetapi jumlahnya tetap 34. Salah satu perubahan adalah Jokowi akan membentuk kementerian yang fokus menangani investasi.
”Secara jumlah bisa sama, tapi ada kementerian yang dilebur. Misal menlu juga handle diplomasi ekonomi. Ada juga Kementerian Investasi, akan konsentrasi di digital dan kreatif,” paparnya.
Susunan kabinet periode 2019-2024 rencananya akan diumumkan sebelum waktu pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada Oktober mendatang. Ia mengatakan bahwa susunan kabinet untuk periode kedua itu telah final. ”Kabinet bisa diumumkan kapan saja, nggak perlu nunggu Oktober,” tandas Jokowi. (rml/rez/run)