METROPOLITAN - Mereka yang ikut tes CPNS ini datang dari berbagai kalangan. Penyandang disabilitas pun banyak yang ikut seleksi tersebut. Salah satunya Lanang Ajie Fardhani. Meski dari fisik memiliki keterbatasan, tetapi tak menyulutkan semangatnya untuk pergi ke Jakarta.
Ajie cukup berat ketika akan meninggalkan ibunya seorang diri di rumah. Namun, di sisi lain ia ingin membuat ibunya bahagia dan bangga melihat anaknya sukses dengan kerja keras sendiri tanpa bantuan instan orang lain. Kemudian akhir Oktober, ia pergi ke Jakarta untuk mengikuti tahapan tes berikutnya, setelah berkas-berkasnya diterima.
”Awalnya sempat ragu untuk melanjutkan sesi tes CPNS 2018, karena satu sisi saya agak berat untuk meninggalkan ibu yang merupakan single parent, bagi saya dan seorang adik saya. Sementara di sisi lain saya ingin melihat ibu bahagia jika nantinya saya berhasil lolos pada tes tersebut dan menjadi seorang PNS. Pada saat itu saya tidak memperhitungkan dan takut akan kondisi saya yang difabel, jika saya sampai di Jakarta sendirian. Saat itu karena saya yakin pada perlindungan dan pertolongan Allah atas apa-apa yang telah Dia takdirkan,” katanya.
Ketika sampai di Jakarta, sementara Ajie tinggal bersama pamannya di Depok. Ikut tes CPNS, ia diantar keluarganya itu. Selama ada di Jakarta, Lanang tinggal di sebuah kos-kosan di kawasan Mangga Besar, Jakarta Pusat.
Selama mengikuti tes CPNS, ia menceritakan bahwa diperlakukan dengan sangat baik yaitu dengan cara khusus. Misal pendampingan di lokasi tes dan tata caranya. Ajie pun bersyukur jika mereka para panitia tes tahu betul kebutuhan setiap disabilitas itu berbeda. Mata kanannya tidak sempurna, daya penglihatannya kurang dari 5 persen dari 100 persen.
”Dilakukan demikian, mungkin mereka tahu akan kebutuhan kita para difabel, dengan kebutuhan yang berbeda-beda antardifabel satu dan yang lainnya,” ujar pria asal Manado itu.
Banyak hal yang memotivasinya untuk tetap maju, tanpa risih karena Ajie berbeda dengan yang lainnya. Selain itu, seorang ibulah yang membuat ia tetap kuat untuk mencapai mimpi-mimpinya.
”Karena ibu, hal lain yang memotivasi saya sehingga kemarin ngambil keputusan buat ikut tes CPNS, yaitu ingin ngebuktiin apakah perekrutan CPNS itu murni tanpa KKN atau tidak. Dan Alhamdulillah, pertanyaan saya sudah terjawab, perekrutan CPNS yang saya ikuti murni tak seperti prasangka saya soal perekrutan PNS terlebih untuk PNS daerah,” ungkapnya.
Ibunya juga selalu berpesan pada Ajie selalu jaga diri karena Jakarta berdeda dengan kota lainnya. ”Jangan lupa dan tertib salat, makan dan soal tertib waktu,” pungkasnya. (okz/mam/run)