Senin, 22 Desember 2025

Jepang Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

- Selasa, 3 September 2019 | 09:25 WIB

METROPOLITAN - Perusahaan konstruksi ke­reta dari China, China Railways Construction Corporation (CRCC), mengincar proyek kereta kencang Jakarta-Surabaya (JKT-SBY). Proyek itu sendiri sudah dikaitkan dengan investasi Jepang sejak awal.

Minat tersebut disampaikan CRCC saat menemui Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut mengatakan jika memang tek­nologi dari China lebih baik kenapa tidak. ”Dia pengin investasi di bidang kereta api Jakarta-Surabaya, dia mau masuk juga. Tapi Jepang kan sudah ada. Ya kalau dia klaim teknologi maju kenapa nggak, Jepang juga sudah maju sih,” kata Luhut di kantornya, Senin (2/9).­

Meski begitu, hingga kini pemerintah sudah kuat ber­komitmen dengan pihak Je­pang soal pengembangan kereta kencang Jakarta-Sura­baya. Namun, minat China diterjemahkan Luhut sebagai peringatan untuk pihak Jepang agar tidak main-main dengan proyek kereta kencang ini. Jika tidak, bisa berpindah ke tangan China. ”Iya Jepang, sampai sekarang kita masih sama Jepang. Tapi ya Jepang biar tahu, masih ada yang tawar biar dia nggak macam-macam sama kita,” ucap Luhut.

Soal berapa banyak investa­si yang mau dikucurkan, Luhut tidak menjawab. Sebab, tutur­nya, pihak CRCC belum mem­bicarakan hal tersebut. Yang pasti memang sudah lama China berminat menggarap kereta kencang di Indonesia. ”Belum bicara tadi ya, dari dulu memang mau (garap Ja­karta-Surabaya, red) dia,” ujar Luhut.

Hingga kini memang belum ada komitmen resmi hitam di atas putih antara Indonesia dengan Jepang soal kereta kencang Jakarta-Surabaya. Pihak Jepang sendiri baru melakukan studi kelayakan soal proyek tersebut.

Rencananya, soal penda­naan, Indonesia akan mene­rima kucuran dana dari Japan International Cooperation Agency (JICA). Namun untuk nilai investasinya masih belum ditentukan. Pemerintah mem­perkirakan pembangunan kereta kencang JKT-SBY mem­butuhkan dana Rp60 triliun. Sementara pihak Jepang mem­perkirakan sekitar Rp90 triliun. (dtk/mam/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X