Jumat, 31 Maret 2023

Sudah Kalah Bikin Masalah

- Jumat, 6 September 2019 | 09:33 WIB
TERTAHAN: Suporter Timnas Malaysia tertahan dan dievakuasi di sudut Stadion GBK setelah kericuhan.
TERTAHAN: Suporter Timnas Malaysia tertahan dan dievakuasi di sudut Stadion GBK setelah kericuhan.

METROPOLITAN - Kekecewaan suporter atas kekalahan Tim Nasional (Timnas) Indonesia berujung ricuh. Tak hanya menghentikan pertandingan selama sepuluh menit, oknum suporter juga melempari petugas di luar Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Tiga suporter Malaysia pun dikabarkan luka-luka hingga patah tulang akibat insiden tersebut.

Kericuhan terjadi dalam laga Indonesia melawan Ma­laysia di Kualifikasi Piala Du­nia 2022 Zona Asia di Stadion Utama GBK, Jakarta, Kamis (5/9) malam. Pada menit 72, saat kedudukan Indonesia kontra Malaysia sama kuat 2-2, tiba-tiba pelemparan dilaku­kan oknum suporter tribun atas ke arah tribun suporter Malaysia.

Sesaat kemudian, suporter di tribun selatan masuk area pinggir lapangan dan beru­saha menyerang ke tribun suporter Malaysia. Pihak kea­manan pun sempat keteteran saat suporter masuk, hingga personel keamanan bantuan dikerahkan. Akibat kejadian itu, laga sempat terhenti seki­tar sepuluh menit. Setelah sebuah bom asap membuat suasana makin panas, pihak keamanan bertindak tegas dan suasana kembali kondusif.

Kekecewaan suporter timnas bertambah saat harus mene­rima kenyataan Indonesia Kalah dengan 3-2 di kandang sendiri. Usai pertandingan, segerombolan suporter terlihat melempari para petugas yang berjaga di lokasi dengan botol plastik dan batu.

Aksi pelemparan itu terjadi di dekat pintu masuk VIP l. Untuk membubarkan supor­ter yang tersulut emosi, petu­gas terpaksa menembakkan gas air mata. Polisi juga sambil berjaga dengan menggunakan perisai di dalam pagar terdekat dengan stadion.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan pun memberi imbauan kepada para suporter untuk segera membubarkan diri. ”Kalau kalian (suporter, red) rusuh, nanti kami dari polisi tidak kasih izin lagi,” tegas Harry. ”Saya ingatkan tidak usah me­rusuh. Rekan-rekan dari po­lisi bertahan, bertahan,” sam­bungnya.

Pendukung timnas asal Pon­dokkacang, Tangerang, Eko Supriyono, tak bisa menyem­bunyikan kesedihannya usai timnas dikalahkan Malaysia. Menurutnya, kekalahan skuat Garuda tak lepas dari penga­ruh besar buruknya kepengu­rusan di federasi sepak bola Indonesia, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

”Jujur, kalau dibilang kecewa pasti kecewa banget. Kekalahan ini bisa menjadi teguran keras buat PSSI, dari dulu kita me­mang selalu bermasalah dari manajemen PSSI,” ucap Eko. ”Malam ini jujur saya kecewa dari segala aspek, kekalahan pemain, oknum suporter yang bisa merugikan kita ke depan­nya,” tambahnya.

Eko menilai harusnya supor­ter Indonesia bisa lebih de­wasa memberikan contoh kepada suporter tim lawan. ”Memang selama ini ultras kita bisa dibilang tidak pernah akur. Tapi seharusnya kita ha­rus bisa memberikan contoh lebih baik lagi. Jadi tuan rumah lebih baik dari segala hal,” pa­par Eko.

TIGA suporter Malaysia TERLUKA

-
EVAKUASI: suporter Malaysia dievakuasi petugas medis karena terjatuh dari
tribun usai diserang suporter Indonesia.

Tiga suporter Harimau Malaya dikabarkan terluka akibat in­siden kericuhan. Fans Malay­sia yang terluka diketahui berjenis kelamin laki-laki. Salah seorang suporter Ma­laysia, Shah Fezan, mengaku temannya yang terluka kini sudah dibawa aparat kepoli­sian ke rumah sakit.

“Ada tiga yang terluka. Salah satunya jatuh terpeleset saat keributan di tribun. Tangannya patah, lalu dibantu evakuasi keluar dan sudah dibawa ke rumah sakit,” kata Shah Fezan.

Evakuasi suporter Malaysia untuk keluar dari stadion di­bagi dua tahap. Pertama, ke­tika kericuhan terjadi di awal babak kedua. Kemudian yang kedua di akhir pertandingan. Usai pertandingan, suporter Malaysia masih diamankan di area Stadion GBK. Mereka belum diizinkan keluar dari Stadion GBK sampai kondisi di area luar kondusif. ”Semua masih ada di dalam sini. Me­reka menunggu sampai dip­erbolehkan keluar kalau keadaan sudah aman,” ucap Shah Fezan.

Sementara itu, Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria mengham­piri Presiden FAM (Federasi Sepak Bola Malaysia), Hamidin Mohd Amin, dan Menpora Malaysia, Syed Sadiq. Ratu Tisha menemui keduanya di depan pintu VIP. Meski sempat terjadi kericuhan, Ratu Tisha tampak akrab saat berbincang dengan keduanya. Namun, Ratu Tisha enggan memberi komentar terkait pertemuannya dengan presiden FAM dan menpora Malaysia itu. ”Nanti saja, nanti saja,” singkat Ratu. (dtk/tib/bol/els/run)

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X