METROPOLITAN - Kampung Garisul, RT 03/02, digegerkan dengan kehadiran monyet liar yang menyerang seorang bocah yang sedang bermain di sekitar rumahnya. Bahkan bocah tersebut mengalami luka yang cukup serius di beberapa bagian tubuhnya akibat gigitan dan cakaran monyet liar tersebut. Salah seorang warga Kampung Garisul, Nanang (31), menceritakan peristiwa itu terjadi di sore hari, di mana anak-anak di Kampung Garisul sedang bermain. Sial nasib ES (7) yang menjadi korban gigitan dan cakaran hingga mengalami luka di sekitar tubuh bagian belakang, yakni pinggang, bokong serta paha. "Ini bukan pertama. Ada kali tiga kali monyet nyerang warga, menggigit terus mencakar anak-anak. Cuma ini yang paling parah,” katanya kepada awak media, kemarin. Menurut Nanang, monyet liar yang menggila itu dikarenakan saat ini sedang musim kawin. Sementara salah seorang warga diduga ada yang memiliki monyet perempuan. "Kayaknya itu monyet turun karena ada warga yang melihara monyet perempuan juga,” imbuhnya. Hal senada dikatakan paman korban, Uteng Rukmana. Ia menuturkan, awal mula kejadian itu saat saudaranya sedang lewat di pinggir kampung. Tiba-tiba seekor monyet jantan muncul hingga membuat ES kaget. Dengan refkeks ES langsung jongkok agar tak digigit. “Maksudnya biar monyet lari. Tapi malah menyerang dengan membabi buta. ES berguling dengan monyet tersebut,” ucapnya. Korban yang sudah menangis kesakitan dan bersimbah darah langsung dibawa ke puskesmas terdekat dan akhirnya dirujuk ke RSUD Leuwiliang untuk mendapat perawatan intensif dan juga operasi. Saat dihubungi, Direktur Utama RSUD Leuwiliang Hesti Iswandari membenarkan bahwa korban saat ini sedang dirawat di RSUD Leuwiliang setelah menjalani proses operasi. "Pasien sudah ditangani dengan tindakan operasi dan penjahitan pada luka. Saat ini pasien sudah ada di ruangan Tulip, sedang istirahat," katanya kepada Metropolitan. Menurutnya, luka paling parah yang diderita korban ada pada bagian belakang pinggang, bokong dan paha, dengan luka yang cukup dalam. Sementara itu, kepolisian dari Polsek Jasinga enggan berkomentar banyak terkait kejadian yang menimpa seorang bocah kelas satu SD tersebut. Kapolsek Jasinga AKP Lukito mengatakan, kejadian seperti ini baru pertama kali terjadi di Jasinga. "Ini yang pertama, sebelumnya tidak ada," singkatnya. (cr2/c/mam/run)