METROPOLITAN - Memacu adrenalin memang olahraga yang cukup menegangkan. Ya, seperti rafting dan arung jeram yang menjadi primadona wisata di Kabupaten Bogor. Berlokasi di Kecamatan Caringin yang diapit dua gunung, yakni Gunung Pangrango dan Gunung Salak, serta dilalui beberapa aliran Sungai Cisadane, Cinagara dan Cimande, menjadikan tempat tersebut sangat menantang. Bupati Bogor Ade Yasin menilai bahwa sepuluh lokasi wisata rafting yang ada di Caringin merupakan potensi utama bagi kemajuan dunia pariwisata dan olahraga di Kabupaten Bogor. “Saya akan mengusulkan wilayah Caringin ke Presiden RI Joko Widodo untuk dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata dan budaya,” katanya. Lokasi yang paling sering didatangi wisatawan mancanegara itu, menurut Ade Yasin, bisa juga dijadikan sebagai lokasi camping ground. Bahkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor telah menyediakan orang-orang ahli untuk memandu wisatawan dalam memacu adrenalin. Sebelum bermain, para pengunjung akan diberikan pembekalan dalam menangani arus di sungai. “Potensi wisata seperti rafting ini akan menjadi modal utama kita untuk menghadiri forum Tourism Promotion Organization (TPO) nanti,” ujar Ade. Selain itu, Ade Yasin sendiri dijadwalkan terbang ke Busan, Korea Selatan, pada Senin (23/9). Kepergian orang nomor satu di Bumi Tegar Beriman itu untuk menjual potensi wisata di Kabupaten Bogor dalam forum The 9th TPO General Assembly. Setibanya di Negeri Ginseng, Ade Yasin akan mempromosikan sekaligus memperkuat branding Kabupaten Bogor sebagai The City of Sport and Tourism di hadapan 103 kepala daerah kabupaten dan kota se-Asia Pasifik dan 700 delegasi se-Asia Pasifik. ”Kegiatan ini bertujuan mempromosikan pariwisata di Kabupaten Bogor, dengan target meningkatnya wisatawan dari 7,3 juta menjadi 10 juta wisatawan pada 2020,” jelasnya. Selain mengandalkan investor dari luar, menurut Ade Yasin, Korea Selatan akan membantu mengembangkan lokasi wisata dengan mengucurkan dana desa sebesar Rp1 miliar per desa untuk membantu membangun infrastruktur. Terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor Syarifah Sofiah menjelaskan, Pemkab Bogor resmi terdaftar sebagai anggota TPO sejak tiga bulan lalu. Menurutnya, masuk TPO bukan hal mudah. Sebab, Kabupaten Bogor perlu melalui beberapa tahapan sampai akhirnya diterima sebagai anggota tetap. ”Kenapa kita tertarik bergabung? Karena sekarang branding Kabupaten Bogor itu The City of Tourism. Dengan masuk ke organisasi ini, informasi Kabupaten Bogor langsung di-share ke 103 daerah negara lain. Jadi kita tidak perlu satu per satu mendatangi negara lain untuk promosi,” tuturnya. Usai hadir dalam The 9th TPO General Assembly, Ade Yasin diagendakan memenuhi undangan perusahaan The Water Korea Co Ltd, yang juga berada di Busan, Korea Selatan. Pemkab Bogor akan menerima hibah Rp132 miliar dalam bentuk peralatan teknologi Water Treatment dari perusahaan tersebut. Dari Kota Busan, Ade Yasin diagendakan bertolak ke Kabupaten Hamyang Gun, Korea Selatan, untuk menjalin kerja sama (MoU) dalam bidang ekonomi, sosial dan budaya. Pertemuan itu merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya, yaitu Kunjungan Kerja dan Penandatanganan Letter of Intent (LoI) Pemkab Bogor, Indonesia, dengan Pemkab Hamyang Gun, Korea Selatan, yang dilaksanakan di Pendopo Bupati Bogor pada Senin, 29 Juli 2019 lalu. (cr2/c/mam/run)