Minggu, 21 Desember 2025

Rafting Jadi Wisata Primadona di Bogor

- Senin, 23 September 2019 | 10:19 WIB

METROPOLITAN - Memacu adrenalin me­mang olahraga yang cukup menegangkan. Ya, seperti rafting dan arung jeram yang menjadi prima­dona wisata di Kabupaten Bogor. Berlokasi di Kecamatan Caringin yang diapit dua gunung, yakni Gunung Pangrango dan Gunung Salak, serta dilalui beberapa aliran Sungai Cisadane, Cinagara dan Cimande, menjadikan tempat tersebut sang­at menantang.­ Bupati Bogor Ade Yasin me­nilai bahwa sepuluh lokasi wisata rafting yang ada di Ca­ringin merupakan potensi utama bagi kemajuan dunia pariwisata dan olahraga di Kabupaten Bogor. “Saya akan mengusulkan wilayah Ca­ringin ke Presiden RI Joko Widodo untuk dijadikan Ka­wasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata dan budaya,” kata­nya. Lokasi yang paling sering didatangi wisatawan manca­negara itu, menurut Ade Yasin, bisa juga dijadikan sebagai lokasi camping ground. Bah­kan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor telah meny­ediakan orang-orang ahli un­tuk memandu wisatawan dalam memacu adrenalin. Sebelum bermain, para pen­gunjung akan diberikan pem­bekalan dalam menangani arus di sungai. “Potensi wisata seperti rafting ini akan men­jadi modal utama kita untuk menghadiri forum Tourism Promotion Organization (TPO) nanti,” ujar Ade. Selain itu, Ade Yasin sendiri dijadwalkan terbang ke Busan, Korea Selatan, pada Senin (23/9). Kepergian orang nomor satu di Bumi Tegar Beriman itu un­tuk menjual potensi wisata di Kabupaten Bogor dalam forum The 9th TPO General Assembly. Setibanya di Negeri Ginseng, Ade Yasin akan mempromosi­kan sekaligus memperkuat branding Kabupaten Bogor sebagai The City of Sport and Tourism di hadapan 103 ke­pala daerah kabupaten dan kota se-Asia Pasifik dan 700 delegasi se-Asia Pasifik. ”Kegiatan ini bertujuan mem­promosikan pariwisata di Ka­bupaten Bogor, dengan target meningkatnya wisatawan dari 7,3 juta menjadi 10 juta wisatawan pada 2020,” jelasnya. Selain mengandalkan inves­tor dari luar, menurut Ade Ya­sin, Korea Selatan akan mem­bantu mengembangkan lo­kasi wisata dengan mengucur­kan dana desa sebesar Rp1 miliar per desa untuk mem­bantu membangun infrastruk­tur. Terpisah, Kepala Badan Pe­rencanaan Pembangunan Pe­nelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Ka­bupaten Bogor Syarifah Sofiah menjelaskan, Pemkab Bogor resmi terdaftar sebagai ang­gota TPO sejak tiga bulan lalu. Menurutnya, masuk TPO bukan hal mudah. Sebab, Kabupaten Bogor perlu melalui beberapa tahapan sampai akhirnya di­terima sebagai anggota tetap. ”Kenapa kita tertarik berga­bung? Karena sekarang bran­ding Kabupaten Bogor itu The City of Tourism. Dengan ma­suk ke organisasi ini, infor­masi Kabupaten Bogor langs­ung di-share ke 103 daerah negara lain. Jadi kita tidak perlu satu per satu menda­tangi negara lain untuk pro­mosi,” tuturnya. Usai hadir dalam The 9th TPO General Assembly, Ade Yasin diagendakan memenuhi un­dangan perusahaan The Wa­ter Korea Co Ltd, yang juga berada di Busan, Korea Selatan. Pemkab Bogor akan menerima hibah Rp132 miliar dalam bentuk peralatan teknologi Water Treatment dari perusa­haan tersebut. Dari Kota Busan, Ade Yasin diagendakan bertolak ke Kabu­paten Hamyang Gun, Korea Selatan, untuk menjalin kerja sama (MoU) dalam bidang eko­nomi, sosial dan budaya. Per­temuan itu merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelum­nya, yaitu Kunjungan Kerja dan Penandatanganan Letter of Intent (LoI) Pemkab Bogor, In­donesia, dengan Pemkab Ha­myang Gun, Korea Selatan, yang dilaksanakan di Pendopo Bu­pati Bogor pada Senin, 29 Juli 2019 lalu. (cr2/c/mam/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X