METROPOLITAN - Kementerian Perhubungan memperkirakan stasiun Kereta Api (KA) Bandara yang terletak di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, sudah siap untuk dioperasikan pada awal Oktober 2019, seiring kesiapan di bidang prasarana dan keselamatan. Direktur Prasarana Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Heru Wisnu mengatakan, KA Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng yang dioperasikan Railink bisa menaikkan dan menurunkan penumpang dari Stasiun Manggarai. Selama ini, KA bandara hanya berhenti di Stasiun Manggarai tanpa melayani penumpang. Pengujian untuk pengoperasian Stasiun KA Bandara Soekarno-Hatta di Manggarai telah dilakukan Direktorat Prasarana dan Direktorat Keselamatan Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, sehingga stasiun ini dinyatakan layak untuk dioperasikan. ”Kami telah melakukan serangkaian pengujian prasarana dan dinyatakan siap untuk dioperasikan,” katanya. Heru menambahkan, pengujian prasarana meliputi Gedung Utama Area KA Bandara dan Jembatan Penyeberangan Orang. Saat ini, Railink sedang memasang petunjuk (signage) untuk memudahkan penumpang. Sementara itu, Direktur Keselamatan Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Zamrides mengatakan bahwa telah melakukan uji keselamatan (safety assessment) dan hanya kesalahan minor yang perlu diperbaiki. “Yang kurang hanya pemberian tanda identifikasi naik dan turun pada eskalator dan juga pembersihan area jembatan penyeberangan orang,” kata Zamrides. Melalui kesiapan di bidang prasarana dan keselamatan yang telah dinyatakan Ditjen Perkeretaapian, imbuhnya, Stasiun Kereta Bandara Manggarai sudah siap untuk dioperasikan. Pembangunan Stasiun KA Bandara di Manggarai, yang kontraknya dimulai pada Agustus 2015, merupakan bagian dari Paket A Pembangunan Double-Double Track (Jalur Dwi Ganda) Manggarai-Bekasi (Cikarang). Pembangunan jalur rel dwiganda untuk meningkatkan kapasitas jalur kereta api dengan memisahkan antara mainline atau kereta api jarak jauh dengan jalur KRL Commuter Line. Semula di Stasiun Manggarai terdapat tujuh jalur aktif untuk melayani perjalanan kereta api dari enam arah yaitu mainline Jakarta Kota-Lintas Utama Jawa, KRL Jakarta Kota-Bogor, KRL Jakarta Kota-Bekasi, KRL Jatinegara-Bogor, KRL Feeder Duri-Manggarai dan Lintasan Angkutan Barang, seperti Merak-Citayam-Nambo, Sukabumi-Kampung Bandan. Semua operasi di atas berada dalam satu bidang, sehingga terjadi antrean untuk memasuki Stasiun Manggarai. Antrean itu mengganggu kelancaran arus penumpang dan barang karena jumlah penumpang kereta api terus meningkat. Pada awal pembangunan, pada 2014 sampai 2016, jumlah penumpang sudah meningkat hampir dua kali lipat. (lip/els/run)