Sosok berani dan lantang terpancar jelas di raut wajah Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Manik Marganamahendra yang belakangan jadi pusat perhatian. Videonya viral saat ia sedang melayangkan mosi tidak percaya kepada DPR RI, Senin (24/9). Mosi tidak percaya itu disampaikan Manik Marganamahendra di depan beberapa anggota DPR RI. PRIA asli Kota Bogor itu diberi kesempatan berbicara menyampaikan kritikannya kepada anggota dewan langsung. Ia melontarkan mosi tidak percaya kepada DPR RI hingga menyebut kepanjangan dari singkatan nama lembaga legislatif adalah Dewan Pengkhianat Rakyat, bukan Dewan Perwakilan Rakyat. Aksi unjuk rasa diikuti Manik Marganamahendra antara lain terkait upaya pelemahan KPK, penolakan RKUHP dan kekerasan di Papua. Manik Marganamahendra merupakan mahasiswa dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI. Sifat kritis Manik juga terlihat dalam acara talkshow di salah satu stasiun tv swasta. Ia mengatakan, puluhan ribu mahasiswa turun ke jalan demi memperjuangkan kepentingan rakyat. Mahasiswa yang berdemo di gedung DPR dituduh ditunggangi elite politik tertentu. ”Jadi bisa dilihat terlebih dahulu, mahasiswa sedang turun ke jalan, beribuan, bahkan sampai puluhan ribu karena kita bersatu dengan masyarakat hari ini,” ujar Manik Marganamahendra. Manik Marganamahendra menyayangkan bahwa aksi mahasiswa malah memunculkan asumsi liar yang menyebut ada pihak tertentu yang menungganginya. ”Namun ada permasalahan yang kemudian disinggung terkait dengan asumsi liar yang beredar bahwa aksi kami ini ditunggangi,” kata Manik. Mahasiswa UI tersebut mengakui aksi demo itu memang ada yang menunggangi, yakni kepentingan rakyat. ”Ya yang paling penting untuk kami katakan bahwa iya, benar, aksi kami ditunggangi. Tapi ditunggangi oleh kepentingan rakyat,” aku Manik yang disambut tepuk tangan hadirin. Bukti dari gerakannya tidak ditunggangi elite politik adalah tidak adanya tujuan untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berkuasa. ”Mengapa? Karena jelas bahwasanya di sini kami tidak berbicara sama sekali tentang guling-menggulingkan atau turun-menurunkan (presiden, red),” lanjutnya. Menurutnya, urusan menggulingkan pemerintahan sangat erat dengan para elite politik, sehingga tak perlu menyeret kepentingan rakyat. ”Ya saya rasa itu adalah urusan para elite politik, ya silakan urus saja,” ujarnya. Manik Marganamahendra menjabat ketua BEM FKM UI pada 2017. Saat menjadi ketua BEM FKM UI, Manik fokus melakukan riset dan advokasi terkait isu kesehatan, utamanya soal tembakau. Sejak duduk di bangku SD hingga SMA, Manik Marganamahendra berdomisili di Bogor, Jawa Barat. Lahir di Kota Bogor, 11 Desember 199, ia tercatat pernah sekolah di SD Negeri Semeru 1 Bogor, SMP Negeri 4 Bogor dan SMA Negeri 1 Bogor. Ia juga pernah melakukan audiensi dengan Wali Kota Bogor Bima Arya. Ia berdiskusi soal media sosial yang memiliki pengaruh besar dalam kehidupan anak muda Indonesia. (tib/mam/run)