Senin, 22 Desember 2025

Sebelum Demo, Pelajar Bogor ‘Ngobat’ Dulu

- Jumat, 27 September 2019 | 13:27 WIB

Gelombang  aksi mahasiswa di Balai Kota Bogor hingga Ibu Kota Jakarta rupanya diikuti para ’junior’. Namun bukannya menyuarakan aspirasi penolakan berbagai Rancangan Undang-Undang (RUU), bocah-bocah ingusan itu malah turun ke jalan tanpa alasan jelas. Betapa beraninya mereka sebab mobil Satlantas Bogor Kota jadi korban keganasan para siswa layaknya sedang tawuran. Tak aneh, sebelum turun ke jalan, siswa-siswa Bogor itu rupanya ‘ngobat’ dulu untuk menambah keberanian. Delapan dari 129 pelajar Bo­gor masih diperiksa jajaran Polresta Bogor Kota. Sebab, mereka terlibat kasus perusa­kan mobil dinas milik kepoli­sian Kota Bogor di kawasan Balai Kota Bogor, Rabu (25/9). Pada Kamis (26/9) sekitar pukul 14:00 WIB, kedelapan pelajar tersebut masih dimin­tai keterangan oleh tim penyi­dik dari Polresta Bogor Kota di gedung belakang Mako Pol­resta Bogor Kota, Lantai III, di ruangan Satuan Reserse Kri­minal. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, tindak anar­kis berupa perusakan yang dilakukan kedelapan pelajar tersebut diduga lantaran peng­aruh narkoba jenis obat-obatan dengan kategori psikotropika. Bahkan dua hingga tiga pelajar dari delapan yang diamankan itu positif mengonsumsi barang haram tersebut. ”Kemarin kami menerima laporan, sekitar dua atau tiga dari para pelajar itu positif mengonsumsi Benzo saat dites urine tim penyidik,” kata Ke­pala Satuan Narkoba Polresta Bogor Kota Kompol Indra Sani. Meski positif menggunakan barang haram, pihaknya tidak bisa menjelaskan detail lanta­ran kasus ini masih didalami tim penyidik dari Satuan Re­serse Kriminal Polresta Bogor Kota. Pihaknya mengaku hanya menerima laporan kasar untuk sementara, sambil menunggu hasil pasti penyidikan. ”Lebih jelas langsung saja ke Reserse Kriminal. Penyidiknya dari mereka. Kami belum me­nerima laporan rincinya. Po­koknya ada yang positif, sekitar dua apa tiga gitu,” ujarnya. Paur Sub Bag Humas Pol­resta Bogor Kota Ipda Desty Irianti mengatakan, 129 pelajar berhasil diamankan petugas dari tiga lokasi berbeda, mulai dari depan Mako Polresta Bo­gor Kota, sekitaran balai kota, Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Jawa Barat hingga kawasan Taman Sempur. Disinggung soal sejumlah pelajar yang positif mengguna­kan narkoba, Desty mengaku tidak bisa memberi keterangan. Sebab, pihaknya masih menung­gu hasil pemeriksaan penyidik. Namun, ia membenarkan ba­hwa kedelapan pelajar tersebut diperiksa lantaran terlibat ka­sus perusakan. ”Kalau soal itu saya tidak tahu. Saya belum berani ber­komentar karena harus menung­gu dulu hasil dari penyidikan. Yang pasti mereka terlibat da­lam perusakan mobil dinas,” katanya. Untuk diketahui, penangka­pan pelajar tersebut berawal dari pembubaran yang dilaku­kan Satuan Petugas (Satgas) Pelajar di depan pintu masuk Stasiun Kereta Api Bogor pada Rabu (25/9). Pelajar yang di­bubarkan paksa oleh satgas itu pergi berhamburan mengarah ke Plaza Taman Topi. Sebelumnya, siang pukul 12:30 WIB, sekitar 400 pelajar dari berbagai sekolah di Bogor ber­kumpul di Stasiun Bogor. Me­reka tiba di stasiun secara ber­tahap. Saat hendak membeli tiket kereta untuk berangkat ke Jakarta, ratusan pelajar tersebut langsung dihalau Satgas Pela­jar. Ratusan pelajar itu kemu­dian digiring petugas ke depan stasiun untuk diberi pengara­han. Namun, ratusan pelajar itu kukuh ingin pergi ke Jakarta hingga akhirnya petugas mem­bubarkan paksa. Di tengah jalan, tepatnya di depan Mako Polresta, kerumunan pelajar tersebut berhamburan lantaran ketakutan melihat sejumlah petugas kepolisian yang ber­jaga di depan Mako Polresta Bogor Kota. Pelajar tersebut langsung dikejar petugas ke­polisian hingga sempat mem­buat kemacetan lalu lintas. Terpisah, Kepala Dinas Pen­didikan (Disdik) Kota Bogor Fakhrudin mengaku pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Kantor Cabang Dinas (KCD) serta Disdik Provinsi Jawa Barat untuk menginstruk­sikan anak-anak didiknya agar tidak pergi ikut aksi, baik di Bogor ataupun sampai ke Ja­karta. “Pada dasarnya para siswa tidak paham persoalan, tidak punya izin serta tidak ada yang mendampingi. Bisa-bisa sampai sana ya konyol,” ujarnya. Meski tidak mempunyai ke­wenangan langsung, pihaknya berkewajiban menjaga keter­tiban dunia pendidikan di Kota Bogor, dengan menurun­kan Satgas Pelajar serta peran pemkot melalui Kesbangpol. “Kita nggak beri teguran langs­ung, kita bantu pencegahan melalui satgas. Ini pengaruh medsos kan luar biasa, jadi pemicu,” imbuhnya. Fahmi, sapaan karibnya, juga mengaku sulit jika harus me­nerapkan sanksi kepada siswa-siswa yang ikut aksi ke ibu kota. Sebab, sebagian besar dari mereka pergi dan makan dengan uang saku sendiri. Se­hingga sulit menerapkan sanksi. “Yang paling bijak ya edukasi dan diingatkan. Bukan disanksi, kan bingung juga. Pergi dengan uang sndiri. Ke­cuali ada keterlibatan kriminal,” terangnya. Sementara itu, Petugas Satgas Kota Bogor Martin mengatakan, tindakan dari satgas sampai hari ini masih melakukan pen­ghalauan dan antisipasi keru­munan siswa yang terindikasi hendak ke Jakarta. Serta ber­koordinasi dengan polsek atau polresta untuk penanganan di lapangan. “Seperti tadi siang (kemarin, red) juga kita berhasil men­ghalau dan mengamankan puluhan pelajar SMP gabung­an, plus ada anak SMK-nya juga di sekitaran underpass Tugu Kujang. Mereka rencana akan mengarah Jakarta, diara­hkan sama anak-anak SMK-nya,” jelasnya. Tak cuma itu, sejak pagi hari juga pihaknya menghalau anak-anak SMP dan SMK di sekita­ran Jambu Dua yang akan mengarah ke Tugu Kujang. Disertai halauan menghalau anak-anak SMP dari Sukabumi sebanyak dua truk bersama Polsek Bogor Utara. Sudah di­balikkanankan untuk pulang lagi ke Sukabumi. “Gabungan SMP dan SMK. Hari ini (kemarin, red) siswa SMP-nya yang digerakin ada jarkom (jaringan komunikasi, red)-an via grup WhatssApp, yang intruksinya kumpul di Tugu Kujang. Sejauh ini kira-kira ratusan siswa SMP-SMA lah yang sudah terjaring dan kita halau mundur,” pungkas­nya. (ogi/ryn/d/mam/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X