METROPOLITAN - Surahman, warga Cijahe, RT 02/01, Kelurahan Curugmekar, Kota Bogor, tewas seketika saat tubuhnya terlindas truk sampah milik Kabupaten Bogor yang tengah melintas di Jalan Raya Cibadak-Ciampea, Curugmekar, Kecamatan Bogor Barat, kemarin siang. Berdasarkan keterangan saksi di lokasi kejadian, peristiwa berdarah itu terjadi sekitar pukul 14:30 WIB saat hujan deras dan angin kencang mewarnai Kota Bogor. Alih-alih ingin menghindari jatuhan ranting pohon, Surahman yang kala itu mengendarai sepeda motor Honda Beat Street hitam tak kuasa mengendalikan laju kendaraannya hingga terjatuh. Nahas, Surahman terjatuh ke bahu kanan jalan, yang tepat di belakangnya melaju truk sampah milik Kabupaten Bogor. Seketika badan pria kelahiran 25 Oktober 1969 itu pun langsung terlindas. “Saat itu memang hujan deras dan angin kencang. Niatnya dia mau menghindari ranting pohon yang jatuh. Karena kaget mungkin, motornya oleng. Dia jatuh ke kanan, motor jatuh ke kiri. Pas banget di belakang ada truk sampah. Karena jaraknya terlalu dekat, mungkin sopir truk tidak bisa menghindar. Akhirnya kegeleng (terlindas, red) gitu saja masuk ke kolong mobil,” kata Satpam Graha Pena, Aris Setiawan, yang berada tak jauh dari lokasi kejadian. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, Surahman diketahui berprofesi sebagai sekuriti Bank BNI Kota Bogor. Ia tewas seketika saat bagian perutnya terlindas truk sampah milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor yang kala itu melintas tepat di belakangnya. Mulut dan hidung korban mengeluarkan banyak darah dan langsung dibawa ke Rumah Sakit PMI Kota Bogor untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut dari pihak berwenang. Sementara itu, Paur Sub Bag Humas Polresta Bogor Kota Ipda Desty Irianti membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan, kejadian bermula saat sepeda motor Honda Beat Street hitam dengan nomor polisi F-5716-EI datang dari arah Yasmin menuju ke arah Tl Semplak. Cuaca yang kali itu hujan deras disertai angin kencang, mengakibatkan dahan salah satu pohon tepat di depan Domino Pizza terjatuh ke jalan, dan penimpa pengendara yang mengakibatkan korban terjatuh. “Saat melintas di Jalan KH. Abdulah bin nuh, yang saat itu hujan lebat disertai angin dan petir, diduga pengendara tertimpa dahan pohon yang patah, kemudian oleng ke kanan sehingga terjatuh. Pengendara tewas di tempat kejadian perkara, dan dievakuasi ke Rumah Sakit PMI. Saat ini korban sudah dibawa ke rumah duka, untuk kemudian di makamkan,” bebernya Desty saat dikonfirmasi Metropolitan, kemarin. Desty menyangkal, jika korban tewas lantaran terlindas truk sampah Kabupaten Bogor. Ia mengaku korban meninggal dunia lantaran tertimpa dahan pohon yang jatuh, saat melintas di kawasan tersebut. “Bukan terlindas, tapi tertimpa dahan pohon yang patah karna cuaca ekstrim. Dugaan sementara itu. Hasil visum dari pihak RS PMI Kota Bogor juga belum keluar dan belum kami terima,” tutup Desty. Cuaca ekstrim juga mengakibatkan pohon tumbang di sejumlah wilayah di Kota Bogor. Berdasarkan data Pusat Pengendalian Oprasi-Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor. Cuaca ekstrim yang terjadi kemarin, berujung pada sejumlah bencana di beberapa kecamatan di Kota Bogor. Sebanyak 10 bencana, yang didominasi oleh pohon tumbang terjadi di tiga kecamatan Kota Bogor. Mulai dari Kecamatan Bogor Barat, Bogor Timur dan Kecamatan Tanah Sareal. (Lihat Grafis). Bagian Data dan Informasi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Dramaga Kabupaten Bogor Hadi Saputra menjelaskan, hujan deras yang disertai angin kencang, bermula dari adanya awan konvektif (awan penyebab hujan,red) yang tumbuh disejumlah wilayah di Kota Bogor. Tak hanya itu, kondisi atmosfer pada saat terjadinya hujan lebat dan angin kencang di Kota Bogor kemarin, juga sempat ditemukan adanya pengaruh regional berupa pola angin yang mengindikasikan adanya pembentukan awan konvektif. "Hal itu merupakan akibat dari adanya pengumpulan massa udara dan daerah belokan angin, yang mengakibatkan perlambatan massa udara sehingga menyebabkan peningkatan pengangkatan massa udara yang berpotensi menumbuhkan awan konvektif cumulonimbus yang dapat menyebabkan hujan lebat disertai angin kencang," ujarnya. Hadi menambahkan, kondisi Bogor yang dikelilingi pegunungan juga sangat mempengaruhi gerak dan arus angin (konvergen), juga sangat mempengaruhi kondisi cuaca Bogor. "Faktor konvergen lokal Bogor ditambah dengan topografinya Bogor yang dikelilingi pegunungan, juga mempengaruhi kejadian ini. Tek heran, jika Bogor kerap kali mendapatkan hujan di setiap bulannya," tandasnya. (ogi/c/mam/run)