Minggu, 21 Desember 2025

Pusing Kelilit Utang, Nasabah Nekat Lompat ke Sumur

- Kamis, 31 Oktober 2019 | 09:33 WIB
EVAKUASI: Damkar Kabupaten Bogor saat mengevakuasi jasad Yeni yang terjun ke sumur lantaran frustrasi terlilit utang.
EVAKUASI: Damkar Kabupaten Bogor saat mengevakuasi jasad Yeni yang terjun ke sumur lantaran frustrasi terlilit utang.

METROPOLITAN - Pusing ditagih utang, wanita paruh baya asal Kampung Lio, Desa Pondokterong, Kecamatan Bojonggede, nekat mengakhiri hidupnya dengan melompat ke sumur tua. Yeni Hernawati (39) rela meninggalkan anak semata wayangnya lantaran terlilit piutang setelah meminjam uang Rp300 juta kepada bank. Kanit Reskrim Polsek Bojonggede Iptu Jajang Rahmat menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11:00 WIB. Setelah dilakukan pengecekan dan keterangan saksi, awalnya korban datang ke Toko Bangunan Harapan Sentosa untuk menemui temannya, Fredy, terkait masalah utangnya di bank. “Korban menanyakan soal pembayaran utang kepada temannya, Fredy. Tapi Fredy mengaku utang tersebut belum dibayar. Saat itu korban berharap agar dibayar karena takut tidak bisa dipinjam lagi,” tutur Jajang Rahmat. Usai mendengar ucapan Fredy bahwa utangnya belum dibayarkan, Yeni spontan ingin mengakhiri hidupnya. Yeni pun lalu pergi ke kamar mandi yang terdapat sumur tua. Tanpa pikir panjang, Yeni nekat melompat ke sumur yang kering tersebut. “Fredy memanggil Ato (adik ipar, red). Saat memanggil Ato, tiba-tiba korban langsung melompat ke sumur. Keterangan dari saksi, korban dan Fredy adalah teman baik. Keduanya sering meminjam uang di bank,” katanya. Jajang menjelaskan, keduanya meminjam uang ke Bank BNI dengan total Rp300 juta, dengan jaminan rumah Fredy. Setelah pencairan, uang itu pun dibagi dua. Yeni Rp200 juta dan Fredy Rp100 juta, dengan setoran per bulan Rp7,2 juta. “Korban setorannya Rp4,700.000 dan Fredy Rp2,4 juta. Jadi total setoran setiap bulan Rp7,2 juta. Jatuh temponya itu tanggal 25. Itu permasalahan awalnya. Korban memang sering kumat-kumatan dan jasadnya saat ini dibawa ke RS Kramatjati untuk dilakukan visum,” beber Jajang. Sementara itu, Komandan Regu 2 Tim Rescue Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Bogor, Ahmad Ahyai, mengaku pihaknya mendapat laporan dari warga terkait kejadian tersebut. Pihaknya pun langsung menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan evakuasi. "Korban sebelumnya sempat dicegah, namum korban langsung lompat ke dalam sumur yang memiliki kedalaman 20 meter di sekitaran material Harapan Sentosa," kata Ahmad Ahyai. Saat evakuasi berlangsung, tutur Ahmad, korban tertimbun bongkahan tanah dari tebing sumur hingga sebagian tubuhnya terkubur. "Saat dilakukan evakuasi, peralatan pendukung saat proses yaitu pemasangan tripod dan perakitan alat-alat vertikal untuk proses evakuasi dalam sumur, seperti carabiner, pulley, figure eight dan tali karmantel," tandasnya. Terpisah, Psikolog Kassandra Purwanto menjelaskan bahwa bunuh diri diidentifikasi terkait kondisi mental psikologis yang mengalami gangguan mood jenis depresi. Depresi disebabkan berbagai faktor yang memengaruhi kondisi neuropsikologis (otak dan perilaku, red). "Faktor-faktor ini antara lain adalah bawaan dan lingkungan, pola asuh, tekanan, neurotransmitter jenis adrenalin, dopamine dan serotonin dan rendahnya kadar zinc dalam darah," jelas Kassandra. Menurut Kassandra, siapa pun sebenarnya bisa membantu mendeteksi mereka-mereka yang mulai menunjukkan gejala melakukan tindakan bunuh diri. "Seseorang yang berpikir untuk bunuh diri akibatnya memiliki adrenalin rendah, seseorang kehilangan motivasi untuk bergerak. Ia menolak bangun pagi, beraktivitas dan bergaul, bahkan tidak memiliki nafsu untuk makan," paparnya. "Konsep dirinya menurun, merasa tidak berharga dan tidak bahagia. Dengan dopamine rendah, seseorang kehilangan perasaan senang dan bahagia. Ia tidak menemukan nilai-nilai yang menyenangkan dalam hidupnya," sambungnya. Secara umum, baik laki-laki maupun perempuan sama-sama memiliki kecenderungan berperilaku bunuh diri. Namun, riset menunjukkan perempuan tiga kali lebih banyak melakukan percobaan bunuh diri. Sedangkan laki-laki yang meninggal karena bunuh diri empat kali lebih banyak dibandingkan perempuan. Ia memaparkan, sebenarnya ciri-ciri orang yang berniat melakukan bunuh diri bisa dikenali mulai dari berbicara tentang bunuh diri, keinginan untuk mati, tidak ingin bertemu siapa-siapa atau kalimat lain yang bernada keputusasaan dan ketidakberdayaan. "Kemudian orang tersebut biasanya memiliki masalah dengan makan dan tidur, yaitu cenderung malas makan dan sulit tidur. Ada perubahan perilaku dari biasanya, seperti mengurung diri, tidak mau berbicara dengan orang lain," katanya. Lalu, lanjutnya, kehilangan minat terhadap pekerjaan, hobi atau lainnya, menulis atau mengucapkan kata-kata bernada perpisahan dengan orang terdekat dan mungkin sudah pernah melakukan percobaan bunuh diri sebelumnya. Ia memastikan tidak ada penyebab yang dominan orang melakukan bunuh diri, karena itu hanya faktor pemicu atau faktor situasi seperti konflik dengan orang lain, gagal dalam ujian atau tes pekerjaan. (mul/ogi/c/mam/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X