METROPOLITAN - Pemilihan kepala desa (pilkades) serentak 2019 Kabupaten Bogor sungguh sangat luar biasa. Hanya karena berbeda dukungan, warga saling usir satu sama lain. Ini terjadi usai pilkades di Desa Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, kemarin. Tim sukses (timses) calon kades pemenang merayakan kegembiraannya dengan berlebih. Mereka menghampiri dua rumah timses calon kades yang kalah. Membuat kebisingan hingga mengusir para timses calon kades kalah untuk meninggalkan kediaman jadi perayaan berlebih yang dilakukan. Informasi yang dihimpun, kejadian itu berlangsung sekitar pukul 16:30 WIB. Di mana usai mengikuti pencoblosan, penghitungan dan pengumuman hasil suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS), timses calon kades kalah pulang ke kediamannya yang berlokasi di RW 04, Kampung Cangkurawok, Desa Babakan, Kecamatan Dramaga. Sesampainya di rumah, tiba-tiba melintas gerombolan pendukung kades pemenang di depan rumah timses calon kades kalah. Mereka berhenti lalu membuat kebisingan di depan rumah calon timses kalah tersebut. Mulai dari membuat kebisingan dengan menggunakan knalpot sepeda motor hingga meneriaki kata-kata yang tak pantas serta mengusirnya. “Sebelum pemilihan, mereka (timses calon kades pemenang, red) memang sudah mengancam mau ngusir dari kampung sini. Pas sudah dinyatakan menang, mereka pun menggerung-gerung knalpot motornya di kediaman timses kades kalah tersebut,” kata warga Babakan, Atik. “Kebetulan rumah timses calon kades kalah ini berada di RW yang sama dengan kediaman kades pemenangannya. Ada yang rumahnya sampai dirusak juga. Punya (rumah, red) Ajis, timses calon kades kalah,” sambungnya. Menanggapi hal itu, calon kades kalah, Abi Rahmat, membenarkan bahwa timsesnya mendapatkan intimidasi dari timses kades pemenang. Menurutnya, atas kejadian tersebut, timsesnya harus mengamankan diri ke kediamannya. “Karena banyaknya massa, hingga 50 motor lebih, timses saya ini lari ke rumah saya untuk mencari perlindungan. Ada ancaman bahasa binatang, bahkan lebih dari binatang. Ada perusakan juga di rumah tim,” katanya. Kendati demikian, sambung Abi, pihaknya akan mendinginkan suasana terlebih dahulu bersama timnya. Sedangkan untuk perusakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan tim untuk melakukan pengecekan. “Lebih baik kita diam dulu. Untuk proses lanjutnya kita kembalikan ke tim. Karena saya tidak mau ada gesekan seperti itu. Saya pengin masalah ini dimusyawarahkan saja,” pintanya. Menanggapi hal itu, Kapolsek Dramaga AKP Budi Santoso mengaku belum mengetahui informasi tersebut. Menurutnya, hingga kini kondisi pilkades Dramaga masih aman terkendali tanpa adanya gesekan. “Saya tidak tau soal itu. Tapi dengan adanya informasi ini, saya akan berkoordinasi dengan bhabinkambtimas terlebih dahulu,” ujarnya. Hal berbeda diungkapkan Tim Pemantau Pelaksana Pilkades Serentak, Yusfitriadi. Ia mengaku sudah mendapat informasi tersebut. Menurutnya, dari hasil laporan yang diterima, warga atau timses calon kades kalah mengaku mendapat aksi teror dan ancaman karena mereka tinggal di wilayah kades pemenang. “Iya, benar. Besok (hari ini, red) baru akan kami rekap semuanya. Karena tim (Tim Pemantau, red) hanya menerima laporan dari warga,” pungkasnya. (mul/c/rez/run)