METROPOLITAN - Kabar membanggakan datang dari tiga mahasiswa IPB University. Ketiganya berhasil menyulap sampah menjadi busana fashion. Meski ketiganya seorang laki-laki, atas kekreatifannya mereka meraih juara I di Lomba Ecodiction Index 2019 di IPB University, Bogor. Ketiga mahasiswa IPB University itu yakni Holidin dari Departemen Agronomi dan Hortikultura, Akhmad Kusairi dari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen dan Rahmat Zuhair dari Departemen Ilmu Ekonomi. Kampanye fashion ramah lingkungan sendiri tengah menjadi prioritas di dunia mode. Gagasan ini muncul atas keprihatinan terhadap pencemaran lingkungan dari limbah mode. Kondisi itu memicu bagi para desainer muda dalam berkarya. Mereka mendesain kostum yang diberi nama Keindahan Ekologi dengan Aksi Nyata (Kodeta). Kodeta dirancang sebagai upaya mengelola atau mendaur ulang barang bekas sebaik mungkin, sehingga dapat menciptakan keindahan lingkungan, bahkan dapat bernilai jual. “Kostum yang kami rancang menggambarkan keindahan lingkungan alam yang diaplikasikan ke dalam fashion yang tetap kekinian, stylish, dan ramah lingkungan,” tutur Ketua Tim, Holidin. Ide membuat Kodeta muncul karena keresahan terhadap perilaku manusia yang kebanyakan masih tidak sadar terhadap pentingnya menjaga lingkungan. Masih banyak orang yang tidak memanfaatkan plastik bekas serta minimnya pengetahuan dan keahlian dalam mendaur ulang sampah. Sebagai tim yang terdiri dari anggota laki-laki, mereka sedikit terkendala dalam masalah mendesain pakaian. Mereka membutuhkan banyak sampah plastik, memilih yang terbaik dan cocok dengan desain yang diinginkan. “Kami berharap dengan adanya karya ini, kita pun semakin peduli terhadap lingkungan dan berusaha mengurangi sampah dalam kehidupan sehari-hari. Berawal dari hal kecil yaitu membuang sampah pada tempatnya karena itu mempunyai pengaruh yang besar terhadap lingkungan,” ujarnya.(drm/rez)