Minggu, 21 Desember 2025

Basuki Tolak Kenaikan Tarif Tol Jagorawi

- Sabtu, 23 November 2019 | 10:27 WIB
TRANSAKSI: Seorang pengemudi mobil sedang melakukan transaksi e-toll di pintu Tol Jagorawi
TRANSAKSI: Seorang pengemudi mobil sedang melakukan transaksi e-toll di pintu Tol Jagorawi

METROPOLITAN - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menolak rencana penyesuaian atau kenaikan tarif Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Tol Jagorawi). Apabila, PT Jasa Marga (Persero) Tbk belum melakukan perbaikan infrastruktur di jalan Tol Jagorawi. "Tadi orang Jasa Marga ke meja saya, saya bilang no (tidak naik), perbaiki dulu. Dicek Pak Danang (Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) ) baru bisa," kata Basuki. Jalan Tol Jagorawi adalah jalan tol pertama di Indonesia yang mulai dibangun pada tahun 1973, menghubungkan Jakarta-Bogor-Ciawi. Jalan tol ini dibangun sepanjang kurang lebih 50 kilometer (km). Sementara itu, berdasarkan catatan Jasa Marga (persero) saat ini terdapat lima ruas tolnya yang berpeluang naik pada tahun ini. Adapun lima ruas tol itu yakni Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Tol Jagorawi), Tol Dalam Kota Jakarta, Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa, Tol Surabaya-Gempol, dan Tol Palimanan-Kanci. Kenaikan sendiri berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 115 Tahun 2005 tentang Jalan Tol. Penyesuaian tarif tol dapat dilakukan tiap dua tahun sekali. Sementara itu, Corporate Finance Group Head Jasa Marga, Eka Setya Adrianto, menjelaskan rumusan kenaikan tarif tol itu memperhatikan besaran inflasi daerah setempat selama 2 tahun terakhir. “Besarannya related to inflasi, inflasi setempat akumulasi 2 tahun berapa. Kira-kira segitu,” katanya. Sebelumnya, sejumlah ruas tol akan akan naik tarifnya akhir tahun ini. Jasa Marga selaku operator tol terbesar di Indonesia pun akan menaikkan tarif di beberapa ruas tol. Corporate Finance Group Head Jasa Marga Eka Setya Adrianto memperkirakan jumlah kenaikan tarif akan dipertimbangkan dari angka inflasi. Khususnya, sambung dia, untuk dalam kota Jakarta, angka inflasi Jakarta selama dua tahun akan jadi pertimbangan utama. “Kalau tarif sebetulnya sih temen-temen operasi yang hapal. Mungkin besarannya related to inflasi lah, inflasi akumulasi dua tahun berapa, kira-kira kisaran segitu naiknya,” katanya. Menurut Adri kenaikan berkisar di antara 6-7 persen sesuai akumulasi inflasi Jakarta selama dua tahun. “Kayaknya sih naik sekitar 6-7 persen lah. Seharusnya mirip-mirip itu lah nggak jauh dari situ naiknya sesuai inflasi Jakarta,” ujar Adri.(kum/rez)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X