Senin, 22 Desember 2025

Crane Proyek BORR Ambruk, Foto Wartawan Dihapusin

- Selasa, 3 Desember 2019 | 09:27 WIB
AMBRUK: Crane proyek Tol BORR patah hingga menutup sebagian Jalan Sholeh Iskandar, kemarin malam.
AMBRUK: Crane proyek Tol BORR patah hingga menutup sebagian Jalan Sholeh Iskandar, kemarin malam.

METROPOLITAN -  Proyek Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) seksi III A kembali mengalami insiden. Senin (2/12) malam, crane patah. Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Kayu Manis, tepatnya di RT01/01, Kelurahan Kayu Manis, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Informasi yang dihimpun, insiden patahnya crane terjadi pukul 21:50 WIB. Warga sekitar Gele (40) mengatakan,  saat pengerjaan proyek Tol BORR tiba tiba beton yang diangkat crane ambruk. Akibatnya,  seorang pengandara mengalami luka ringan akibat terkena puing yang jatuh. "Saat ambruk ada pengendara yang melintas, namun pengendara hanya luka lecet dan langsung di bawa ke Puskesmas,"kata Gele, kepada Metropolitan. Ia menuturkan, selain menimpa pengendara, tali seberat 20 kilo itu juga menimpa atap toko milik warga. Kondisi ini sempat membuat kemacetan dua arah. Baik dari arah Bogor maupun sebaliknya. "Dari tali crane itu jatunya menimpa warung, asbesnya mengalami rusak. Saya pikir awalnya hanya gempa, ternyata crane pengangkut beton itu ambruk," beber Gele. Direktur Utama PT MSJ,  Hendro Atmodjo menjabarkan soal insiden crane patah yang terjadi tadi malam. Hendro mengatakan bahwa dalam pengerjaan proyek terjadi patah lengan/boom crane jenis link belt dengan kapasitas 35 ton. "Jadi pada saat pengangkatan besi casing bore pile untuk pondasi di off ramp Kayu Manis R17 B2. Sehingga menutup sebagian Jalan Sholeh Iskandar," beber Hendro Selanjutnya, pihaknya langsung melakukan pemotongan lengan crane yang menutupi sebagian Jalan Sholeh  Iskandar. "Dalam waktu 1 jam bisa pulih kembali dengan lalu lintas 2 arah dengan cara contra flow," akunya Ia pun memastikan tidak ada korban sama sekali. Selanjutnya  crane penyebab kejadian diangkut keluar dari area proyek. "Pekerjaan di main road (pekerjaan utama) tetap dilaksanakan karena tidak dipengaruhi dengan kejadian ini,"tegasnya. Pantauan Metropolitan di lokasi, pasca kejadian, pengendara terpaksa memperlambat laju kendaraan. Sementara petugas proyek sibuk merapihkan material yang rusak. Tak hanya petugas dari pihak kontraktor, proyek nasional itu juga diduga turut diamankan oknum aparat TNI. Ini menyusul adanya petugas berseragam loreng yang melarang fotografer koran ini mengambil gambar. Sampai-sampai, file foto yang ada di memori ikut dihapusnya. "Iya ada petugas keamanannya datang. Fotonya langsung dihapusin sama dianya," sesal fotografer Metropolitan, F. Akbar. Terkait penghapusan foto, Direktur Utama PT MSJ,  Hendro Atmodjo, berkilah baru mengetahui hal tersebut. "Saya baru tahu, coba nanti dicek," cetus lelaki perawakan gemuki yang menggunakan Fortuner putih bernopol B1105 MSJ Sementara Ketua PWI Kota Bogor Aritha Utama Surbhakti menyayangkan aksi yang dilakukan oknum aparat tersebut. "Saya menyesalkan kejadian itu. Karena wartawan berhak mendapatkan informasi dari kerja jurnalistiknya berdasarkan kode etik dan pedoman pers yang dikeluarkan dewan pers," ungkap lelaki yang akrab disapa Ari. Ia pun mendesak aparat penegak hukum (Polisi Militer) untuk memproses secara hukum tindakan oknum tersebut. "Karena itu jelas bertindak arogan terhadap wartawan dan menghalangi kinerja jurnalis dalam mendapatkan informasi,"tegasnya. (mul/b/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X