Minggu, 21 Desember 2025

Sempat Dijenggut, Sadan Kemana?

- Sabtu, 7 Desember 2019 | 10:17 WIB
BERJIBAKU: Tim BPBD Kota Bogor melakukan pencarian bocah tenggelam di Kali Ciliwung, tepatnya di Taman Sempur.
BERJIBAKU: Tim BPBD Kota Bogor melakukan pencarian bocah tenggelam di Kali Ciliwung, tepatnya di Taman Sempur.

METROPOLITAN - “Sadan... Sadan... Sadan...!” lengkingan teriakan lima orang bocah tersebut memecahkan keramaian di Taman Sempur, pada siang hari itu. Lima orang bocah tersebut ternyata sedang meneriaki salah satu temannya yang terpeleset di pinggiran kali Ciliwung dan terbawa arus kedasar sungai. Sepulang solat Jumat, bocah-bocah kelas 6 SDN Tegallega sedang bermain-main disekitaran Taman Sempur. Sadan, Agil, Abil, Restu, Adnan dan Apin memang sudah janjian untuk pergi ke Taman Sempur untuk bermain. Sesampainya di Taman Sempur, ke enam bocah tersebut, berlalri-larian di jogging track dan lapangan rumput. Melihat kondisi air Kali Ciliwung yang terlihat tenang, para bocah tersebut pun berinisiatif untuk bermain air pinggiran kali. Walaupun sempat diguyur hujan, hal tersebut tidak mengurungkan niat keenam bocah tersebut untuk berenang di Kali Ciliwung. Awalnya, mereka hanya bermain air disekitaran kali yang lokasinya berada dibawah jembatan, karena kondisi kali yang masih cetek. Entah apa yang ada didalam pikiran Sadan (12), ia mengajak kelima temannya itu untuk pergi ke tengah Kali Ciliwung. Tetapi, karena sadar tidak bisa berenang, kelima temannya itu enggan mengikuti jejak langkah kaki Sadan yang terus melangkah ke tengah kali tanpai mengindahkan aliran sungai yang semakin lama semakin kencang. Beberapa warga yang saat itu sedang berada disekitaran lokasi pun, sudah melarang bocah tersebut untuk pergi ke tengah kali. Lantaran, di tengah Kali Ciliwung terdapat, undakan, dimana kondisi batunya licin dan arusnya juga kencang. Tak selang berapa lama, Sadan kehilangan keseimbangannya dan tercebur ke aliran sungai yang berada dibawah undakan. Sontak hal tersebut membuat Adnan (12) dan teman-temannya terkejut. Seketika bocah-bocah tersebut langsung berlari kearah Sadan yang nampak tergulung arus sungai yang mendadak menjadi deras. Karena tidak bisa berenang dan tidak memiliki nyali yang cukup besar, kelima bocah tersebut hanya bisa meneriakkan nama Sadan, yang akhirnya membuat warga langsung turun ke arah kali dan mencoba menyelamatkan Sadan. Sempat menjambak rambut Sadan, ternyata kekuatan yang dimiliki Abil tidak begitu besar untuk kembali mengangkan temannya itu ke permukaan. “Padahal sudah dibilangin ga boleh. Dianya ngotot tetep pengen kesana , eh kecebur aja. Karena gak ada yang bisa berenang jadi gabisa nolongin, pada takut,” ucap Adnan. Hanya dalam hitungan detik, sosok Sadan, sudah hilang dari permukaan dan dimakan oleh derasnya gulungan arus Kali Ciliwung. Warga yang ada disekitaran bantaran Kali Ciliwung dan Taman Sempur, pun mencoba untuk melakukan penyelamatan dengan cara menjulurkan bambu kedasar kali, berharap Sadan masih sadar dan bisa berpegangan ke bambu, agar bisa ditarik. Laporan Ke BPBD Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, mendapatkan laporan adanya korban tenggelam di Kali Ciliwung pada pukul 14.45. Tim BPBD pun bergerak cepat ke lokasi kejadian. Sesampainya di lokasi, tim BPBD yang dipimpin oleh Maruili Sinambela, langsung melakukan penyelaman setelah memetakan kondisi dilapangan. Walaupun sempat diguyur hujan pada siang hari, debit air di Kali Ciliwung, menurut Maruli relatif dangkal dengan kedalaman dua sampai tiga meter. Penyelaman yang berlangsung selama 1,5 jam ternyata belum membuahkan hasil positif dan harus dihentikan sekitar pukul 05.00 WIB. Hal tersebut lantaran, arus dasar sungai yang semakin deras dan kondisi air yang keruh yang membuat jarak pandang penyelam sangat minim. “Menurut informasi dari pintu air katulampa, hari ini megamendung hujan lebat sehingga membuat debit air naik dan itu berbahaya bagi kami,” ujar Maruli. Walaupun belum mendapatkan hasil yang positif, Maruli yakin, posisi korban belum terlalu jauh dari TKP kejadian. Sebab, saat melakukan penyelaman, ia menceritakan, salah satu rekannya, merasakan adanya sentuhan di kakinya saat sedang mencoba merogoh palung/sedong yang berada di lokasi. Untuk menjaga jasad korban tidak terbawa arus, saat adanya air kiriman. Tim BPBD Kota Bogor, memasang jaring yang membentang ditengah-tengah Kali Ciliwung. Hari ini, Sabtu (7/12), pencarian kedua akan dimulai sejak pagi hari. Tim BPBD Kota Bogor, juga akan mendapatkan bantuan penyelam dari Damkar Kabupaten Bogor dan Basarnas. Sosok Korban Dimata Keluarga Risma (23) kakak korban, baru mendapati laporan adiknya tenggelam sekitar pukul 16.00 WIB. Ia menceritakan, saat itu posisinya sedang berada dirumah, kemudian tim BPBD Kota Bogor datang menjemputnya untuk segera datang ke lokasi kejadian. Pada awalnya, ia tidak mempercayai informasi yang disampaikan oleh tim berseragam oranye tersebut. Tetapi, sesampainya di lokasi kejadian, ia mendapati beberapa teman adiknya dengan wajah murung seakan menyimpan cerita pahit. Rasa sesak di dada, tiba-tiba menyerangnya. Tanpa pertanda, air mata pun jatuh dari ujung matanya seraya meneriakan nama adiknya tersebut. “Biasanya dia kalau mau main izin dulu sama saya dirumah. Bilang mau kemana atau sama siapa. Tapi tadi, setelah pulang solat Jumat, tiba-tiba pergi aja,” ungkap Risma. Sehari-hari, Sadan dikenal sebagai bocah yang periang dan selalu bermain bersama teman-temannya. Bahkan, disekolah pun, Sadan dikenal sebagai seorang bocah yang memiliki banyak teman. Ia sendiri mengaku tidak tahu bagaimana untuk mengabari kedua orang tuanya yang sampai pencarian dihentikan masih bekerja.(dil/c/rez/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X