METROPOLITAN - Sudah setahun Bupati Bogor Ade Yasin dan wakilnya Iwan Setiawan menjabat sebagai kepala daerah. Berbagai torehan berhasil dibukukan demi terlaksananya program Pancakarsa yang menjadi jargon keduanya. Dalam refleksi akhir tahun yang digelar bersama awak media di Pendopo Bupati (30/12) tadi malam, Ade Yasin mengakui masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan. Namun, tak sedikit pula capaian yang selama setahun ini dikejar. Khususnya dalam merealisasikan Kabupaten Bogor Termaju, Nyaman dan Berkeadaban' sesuai dengan visi dan misinya. Salah satunya dalam melayani warga Kabupaten Bogor dalam pengurusan administrasi kependudukan. Setahun menjabat, Ade-Iwan berhasil melakukan gebrakan nyata yang langsung dirasakan warga. Yakni dengan hadirnya UPT Disdukcapil di tujuh kecamatan. Meliputi Parung, Rumpin, Cibungbulang, Cijeruk, Leuwisadeng, Ciawi , dan Cileungsi. “Alhamdulillah, kami bisa menggerakan UPT ini sehingga masyarakat tidak perlu jauh jauh ke Cibinong dalam mengurus dokumen kependudukan,”tuturnya. Tak hanya itu, di bawah kepemimpinan Ade-Iwan, gerakan penghijauan mulai kelihatan. Ini terlihat dari kebijakan larangan kantong plastik di sejumlah swalayan. “Bogor Asri Tanpa Plastik (antik), sebagai bentuk pelestarian lingkungan, dan pengelolaan sampah secara zonasi. Ini semua kami lakukan melalui sejumlah program yang ada di Pancakarsa," kata Bupati Bogor Ade Yasin. Termasuk, lanjut dia, upayanya untuk menghidupkan kembali Rebo Keliling dan Jumat Keliling untuk menyerap aspirasi masyarakat sekaligus membantu warga yang membutuhkan. “Alhamdulillah, kami program bantuan untuk masjid sebesar Rp50 juta rupiah dan insentif untuk marbot masjid sebesar 2,5 juta sudah bisa dijalankan. Termasuk jumat mengaji dan majelis taklim keliling, yang dimaksudkan untuk menciptakan ketahanan moral melalui 'Bogor Ngaos', yang dilakukan serentak di setiap sekolah se-Kabupaten Bogor,”tandasnya. (ogi/c/feb)