METROPOLITAN - Masih terngiang suasana mencekam di benak Eti (47), pagi kemarin. Warga Kampung Cibeureum, RT 02/10, Desa Curugbitung, Kecamatan Nanggung itu tak kuasa menahan tangis melihat sang suami, Idrus (50) terkubur tanah longsor selama tiga jam. Idrus terkubur tanah longsor akibat tebingan yang berada di belakang warungnya mengalami ambruk. Saat kejadian, ia tengah memperbaiki saluran air yang membasahi warungnya. “Jadi longsornya itu dua kali. Kalau yang pertama longsor tidak kena warung, karena posisinya jauh. Terus bapak coba perbaikin saluran air agar tidak masuk ke warung,” kata Eti. Namun, tiba-tiba longsor kedua datang begitu cepat, tepatnya pukul 09:00 WIB. Seketika, ia bersama sang suami terkubur bersama seisi warung. Beruntung, dirinya bisa menyelamatkan diri dari reruntuhan. “Pas kejadian keadaan saya mandi lumpur. Saya berhasil melarikan diri dan meminta pertolongan ke warga. Kalau suami saya masih tertimbun longsor,” ucap dia. Evakuasi pun dilakukan dengan alat seadanya. Tiga jam kemudian baru tubuh Idrus bisa diselamatkan. Namun naas, nyawanya sudah bisa tertolong lagi karena tertimpa reruntuhan longsor. “Saya tidak kuasa saat melihat suami saya tertimbun. Tiga jam kemudian baru suami saya bisa keluar dari timbunan, dengan keadaan meninggal dunia,” ujarnya. Menanggapi hal itu, Camat Nanggung, Ae Saepullah, menuturkan korban berhasil di evakuasi berkat bantuan warga sekitar dan tim SAR gabungan. Namun sayang, nyawa korban tidak bisa tertolong karena tertimbun cukup lama longsoran. Dalam kesempatan ini, camat mengaku belum menerima informasi lebih lanjut apakah masih ada korban yang masih tertimbun longsor atau tidak. Namun, longsor itu menutup akses jalan Curug Bitung-Cisangku. "Yang longsor itu berupa bukit, luasnya ada sekitar 10 hektare. Informasi terakhir ada juga pengendara mobil pickup yang tertimpa longsor dan kendaraannya terseret hingga 200 meter hingga sopirnya meninggal dunia,” katanya.(mul/c/rez)