Minggu, 21 Desember 2025

Jadi Korban Bullying, Raih IPK 3,94

- Sabtu, 11 Januari 2020 | 10:28 WIB
BERPRESTASI: Indri Suwarti foto bersama kedua orang tuanya usai diwisuda dengan predikat cumlaude di Unsoed.
BERPRESTASI: Indri Suwarti foto bersama kedua orang tuanya usai diwisuda dengan predikat cumlaude di Unsoed.

METROPOLITAN - Perjuangan Indri Suwarti, seorang anak kuli truk berujung manis. Dia berhasil lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,94 dan memperoleh predikat cumlaude di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed).

Meski demikian, perjuangan yang diraih Indri terbilang tak enteng. Bahkan, ia pernah jadi korban bullying atau perisakan oleh tetangga dan mahasiswa lain. Namun, anak pasangan Natun dan Sunarti ini tak patah arang. Gadis cantik asal Pejogol, Cilongok, Banyumas ini membuktikan keterbatasan tak menjadi halangan tatkala seseorang punya keinginan yang kuat untuk berprestasi.

Indri adalah peraih beasiswa bidikmisi. Beasiswa untuk mahasiswa yang berpotensi secara akademik namun berasal dari golongan tak mampu. Lantaran memanfaatkan beasiswa, ada tetangga yang menghina atau merisaknya. Indri diolok-olok mengemis kepada pemerintah.

Padahal, berkali-kali meraih nilai sempurna dan lulus dengan predikat Cumlaude telah membuktikan, Indri tak sekadar memanfaatkan beasiswa pemerintah. Ia memang terbukti sebagai mahasiswa berprestasi.

Perjuangan Indri untuk meraih prestasi tinggi itu memang tak enteng. Sejak semester pertama berkuliah, ia selalu rajin belajar. Semangatnya berlipat-lipat dibanding mahasiswa lain yang sempat pula merisaknya.

“Saat mengikuti kuliah setiap hari saya duduk di bangku depan sendiri berhadapan dengan dosen karena ketika saya duduk di belakang saya justru tidak dapat konsentrasi. Duduk di depan membuat saya menjadi paham akan mata kuliah dan lebih fokus,” ucapnya.

Selama empat tahun Indri juga tidak pernah membolos kuliah. Dia juga selalu datang ke kampus tepat waktu dan bahkan sering menjadi mahasiswa yang hadir pertama di kelas. Itu dilakukan agar ia bisa lulus terbaik dan meraih predikat Cumlaude.

Selasa, 10 Desember 2019, perjuangan itu berakhir gemilang. Indri Suwarti diwisuda dengan predikat Cumlaude. Bagi orang tua dan keluarganya, Indri adalah kebanggaan, Tak terhitung pengorbanan Natun dan Sunarti, yang terhitung keluarga tak mampu.

Natun hanya lah kuli bongkar muat truk. Adapun Suratni, ibu rumah tangga biasa. Ia beruntung punya anak rajin dan pandai. Sepertinya tak sekali pun sang buah hati mengecewakan mereka. Meski belum bisa membantu secara materi, setidaknya Indri membuat bangga kedua orang tuanya.

Seperti hari itu, anak mereka berdiri, berjejer bersama lulusan-lulusan terbaik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) lainnya. Dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,94, anak kuli truk ini wisuda dengan predikat Cumlaude.(lip/rez)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X