Senin, 22 Desember 2025

Diantar Ribuan Pelayat, Gagal Dimakamkan di Samping Gus Dur

- Selasa, 4 Februari 2020 | 09:59 WIB
BERDUKA: Ribuan pelayat mengantarkan kepergian jenazah tokoh NU, Gus Sholah, ke tempat peristirahatannya yang terakhir di kompleks pemakaman keluarga di Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur.
BERDUKA: Ribuan pelayat mengantarkan kepergian jenazah tokoh NU, Gus Sholah, ke tempat peristirahatannya yang terakhir di kompleks pemakaman keluarga di Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur.

METROPOLITAN - Ribuan pelayat mengantarkan kepergian jenazah tokoh Nahdlatul Ulama (NU), KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah ke tempat peristirahatannya yang terakhir, kemarin. Jenazah Gus Sholah dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga di Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur. Jenazah Gus Sholah sendiri disemayamkan beberapa saat di rumah duka setelah tiba sekitar pukul 13:00 WIB. Setelah keluarga melakukan shalat jenazah, jenazah adik dari Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid itu dibawa ke masjid induk yang lokasinya bersebelahan dengan rumah duka. Ribuan pelayat yang sudah sejak dari pagi berkerumun di kawasan pondok langsung berebut mendekat agar bisa berada di barisan depan. Sebagian besar para pelayat meneteskan air mata. Situasinya menjadi cukup dramatis karena banyaknya orang yang berdesak-desakan memasuki masjid itu. Mereka berharap bisa memberi penghormatan terakhir kepada pengasuh Pesantren Tebuireng tersebut. Aparat Polri dan TNI yang berjaga dibantu Banser ekstra sigap melakukan pengamanan agar tetap kondusif. Seusai dishalati, jenazah Gus Sholah diusung ke lokasi pemakaman yang berada di belakang pesantren. Lokasi ini merupakan kompleks pemakaman keluarga. Makam KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur hanya berjarak 3 meter dari liang lahat yang disiapkan untuk Gus Sholah. Sebelum pemakaman dilakukan, beberapa tokoh memberikan sambutan pelepasan, di antaranya Menkopolhukam Mahfud MD, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa serta Ketua PP Muhammadiyah Haidar Nasir. Hingga prosesi pemakaman yang berakhir sekitar pukul 15:30 WIB, pelayat masih terus berdatangan. Disisi lain, kepergian Gus Sholah menyisakan duka mendalam bagi sejumlah kalangan. Termasuk Presiden Joko Widodo yang sempat melayat ke rumah duka di Jalan Bangka Raya, Tendean, Pela Menteng, Jakarta Selatan, kemarin. Menruutnya, kepergian Gus Sholah merupakan kehilangan bagi seluruh masyarakat. "Beliau adalah cendekiawan muslim yang menjadi panutan kita bersama, dan baru saja kita semuanya masyarakat Indonesia sangat kehilangan atas pulangnya beliau," kata Jokowi. Dijelaskan Jokowi, Gus Sholah sering menyampaikan pesan-pesan terkait kebangsaan dan keindonesiaan. "Intinya, beliau banyak menyampaikan mengenai keislaman keindonesiaan, saya kira hal yang terkait dengan Islam dan kebangsaan yang disampaikan beliau kepada saya banyak titipan kepada kita, tetapi saya kira tidak perlu saya sampaikan di sini," ujarnya. Sementara itu, sebagai alumnus Tebuireng, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, mengaku banyak berdiskusi dengan almarhum tentang kerukunan, membangun demokrasi dan ekonomi keumatan. Selain melanjutkan apa yang telah dilakukan kakaknya, almarhum selalu merajut kebangsaan dan demokrasi negeri ini. "Beliau orang baik dan banyak berkontribusi dalam mengelola kebangsaan hingga masalah pendidikan dan pembangunan sumber daya manusia," ucap Ma'ruf usai melawat, kemarin pagi.(kom/rez)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X