METROPOLITAN – Proyek pembangunan LRT Jabodebek terus berjalan. Namun, penyelesaian proyek ini nampaknya akan mundur dari target Juli 2021. Bahkan, Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan proyek ini harusnya selesai pada awal 2022 tapi diminta untuk dipercepat penyelesaiannya pada Desember 2021. "Target sebelumnya April 2022. Jadi akan kita percepat sehingga Desember 2021 sudah selesai," kata Budi Harto usai rapat di Kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta Pusat. Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sendiri mengatakan mundurnya penyelesaian proyek LRT dikarenakan uji coba kereta yang cukup lama. "Nggak mundur sih tetap 2021. Memang bisa jadi Desember. Karena test kendaraan itu kan nggak pakai sopir, nggak mau kita salah-salah," sebut Luhut. Hingga kini konstruksinya sudah 70% secara keseluruhan. Paling jauh pengembangannya terdapat pada seksi Cibubur-Cawang. "Total 70% konstruksinya, kalau kereta udah tiga dikirim. Paling jauh lintas Cibubur-Cawang sudah mau testing, di sana tinggal finishing stasiun, pekerjaan kecil-kecil. Secara mekanikal sudah selesai," ungkap Direktur Operasi Adhi Karya Pundjung Setya. Sementara itu, untuk depo di Bekasi, kembali ke Budi Harto dia menjelaskan kini tinggal menyisakan 49 bidang tanah lagi yang mesti dibebaskan. Dia mengatakan pembebasan agar selesai pada akhir bulan ini. "Depo masih ada lahan yang perlu dibebaskan. 49 bidang dan kita kira akan selesai akhir bulan ini," ungkap Budi. Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan bahwa PT KAI sebagai investor proyek LRT Jabodebek akan memberikan Rp 4,2 triliun kepada PT Adhi Karya sebagai pelaksana proyek. Dana tersebut bakal digunakan untuk membangun depo. "Pembiayaan tadi ada depo yang pembiayaannya baru. Lalu, juga untuk penyelesaian percepatannya. Itu untuk depo Rp 4,2 triliun itu mesti ditambahkan memang itu dari KAI. Kan dulu belum dimasukkan," ungkap Tiko di kantor Maritim, Jakarta Pusat. Adhi Karya sebelumnya sudah mengucurkan dana sebesar Rp 12 triliun untuk pembangunan LRT Jabodebek dari total Rp 27 triliun. Dari jumlah tersebut, KAI selaku investor baru membayar Rp 6,3 triliun ke Adhi Karya. "Belanja kami sudah Rp 12 triliun. Dari pak John (KAI) Rp 6,3 triliun," kata Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto dalam acara Media Workshop Adhi Karya di Grandhika Hotel, Jakarta Selatan. Meski begitu, proyek pembangunan LRT Jabodebek terus berjalan. Hingga kini konstruksinya sudah 70% secara keseluruhan. Paling jauh pengembangannya terdapat pada seksi Cibubur-Cawang. "Total 70% konstruksinya, kalau kereta udah tiga dikirim. Paling jauh lintas Cibubur-Cawang sudah mau testing, di sana tinggal finishing stasiun, pekerjaan kecil-kecil. Secara mekanikal sudah selesai," ungkap Direktur Operasi Adhi Karya Pundjung Setya. (bis/mam)