Minggu, 21 Desember 2025

DBD Incar Warga Bogor

- Rabu, 19 Februari 2020 | 08:46 WIB

METROPOLITAN - Seakan jadi siklus tahunan, Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi salah satu penyakit musiman yang mengancam kesehatan. Bahkan nyawa warga, termasuk di Kota Bogor. Periode Januari sampai Maret, saat curah hujan masih tinggi diduga jadi puncak 'suburnya' penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes Agyepti. Bahkan DBD kini seakan tengah mengintai warga Bogor lainnya, lantaran sudah ada 24 orang terjangkit DBD yang tengah dirawat intensif di RSUD Kota Bogor. Secara umum memang wabah demam berdarah kerap kali terjadi pada awal tahun, seperti sekarang ini. Terlebih pada saar puncak musim penghujan. Meski begitu, pada tahun ini wabah demam berdarah terbilang alami penurunan ketimbang 2019 lalu. Dimana wabah ini berhasil menyerang 121 warga Kota Hujan. Menurut pemantauan tim dilapangan, pada tahun ini wabah demam berdarah terbilang menyusut “Desember, Januari, Februari, memang musimnya demam berdarah. Tapi berdasarkan laporan dari tim kami, tahun ini tidak separah tahun lalu. Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor juga, pasiennya tidak terlalu banyak,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno. Untuk mencegah demam berdarah mewabah, pihaknya juga tengah menggalakan giat Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), mulai dari tingkat kelurahan hingga kecamatan. Seperti foging dan pemantauan potensi sebaran jentik nyamuk. “PSN terus kita galakan, bekerjasama dengan pemerintah kelurahan dan kecematan bersama pihak terkait, untuk ikut memberantas potensi sarang jentik nyamuk. Kita juga galakan kegiatan penyemprotan atau foging,” bebernya. Sementara itu, Kepala Bagian Humas RSUD Kota Bogor Taufik Rahmat membenarkan, jika jumlah pasien demam berdarah pada tahun ini alami penurunan. Berdasarkan data yang ada pada RSUD Kota Bogor, pada Januari 2020 ini, jumlah pasien demam berdarah berkisar 55 pasien. “Kalau untuk Fabruari ini pasien demam berdarah ada 24. Itu berdasarkan data 17 Februari lalu yah,” bebernya. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota Bogor Yuniarto Budi Santosa juga berpesan kepada masyarakat, untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan. Serta senantiasa mengenali ciri-ciri gejala demam berdarah sejak dini. Menurutnya demam berdarah jika ditangani dengan cepat dan tepat, tentu tidak akan terlalu menimbulkan efek yang mengerikan hingga kematian. Namun hal tersebut juga bisa saja terjadi, jika tak ditangani dengan cepat dan tepat. “Intinya jaga kebersihan dan kenali gejalannya sejak dini. Tapi tetap saja, kita juga harus mewaspadai gigitan nyamuk penyebar demam berdarah itu sendiri,” tandasnya. Tak Hanya warga Kota Bogor saja yang harus waspada, sebab penyakit DBD juga rupanya menjadi langganan penyakit musiman di Kabupaten Bogor. Pada 2018 lalu saja, tak kurang dari 419 pasien DBD tercatat di Dinkes Kabupaten Bogor. Jumlah itu meningkat tajam bahkan hampir 100 persen dibanding tahun sebelumnya, dimana ada 276 kasus DBD dengan korban meninggal dunia satu orang. Menurut Kepala Bidang P2P Dinkes Kabupaten Bogor Dedi Syarif, melalui Pengelola Program P2P menjelaskan, faktor cuaca ekstrim, luas wilayah dan kurangnya kesadaran warga soal hidup bersih sehat sebagai pencegahan penyebaran nyamuk DBB menjadi penyebab peningkatan jumlah kasus. Dari catatannya, ada beberapa daerah ‘penyumbang’ kasus DBD terbanyak dibanding daerah lain. “Daerah mana yang paling banyak seperti Gunung putri, Bantarjaya, Parung dan Babakan madang. Kabupaten Bogor kan luas, ada beberapa yang tidak selalu kena hujan,” ucapnya. Ia menjelaskan, selain karena kondisi tanah yang kering, daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi juga jadi salah satu faktor penyebab tingginya angka kasus DBD. Seperti misalnya di wilayah Gunungputri, yang terdapat kawasan industri disertai tumbuhnya rumah kontrakan atau kost. “Kebanyakan rumahnya itu cuma ‘tempat tidur’ saja, karena aktifitas banyak di tempat kerja. Sehingga perilaku hidup bersih dan sehatnya kurang. Hunian juga nggak terkontrol. Resiko jadi endemis,” ungkapnya. (ryn/ogi/mam)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X