METROPOLITAN - Pasca melakukan tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD). Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Bogor memastikan 1.865 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) gagal ke seleksi selanjutnya lantaran tak hadir dalam tes pertama. Dari total 20.190 peserta yang sudah lolos administrasi, yang dianggap hadir dalam SKD sebanyak 18.325 orang peserta saja. Pelaksanaan SKD berlangsung lebih dari dua pekan pada 3-18 Februari 2020 di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor. Peserta yang dianggap tak hadir pada tes tersebut karena berbagai alasan, seperti terlambat datang, hingga tidak melengkapi diri dengan persyaratan berupa identitas kependudukan. "Ujian SKD yang sudah dilakukan ini terbagi menjadi 58 sesi. Sekarang kami menunggu pengumuman panitia seleksi di tingkat nasional untuk kelulusan SKD," ujar Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi pada BKPP Kabupaten Bogor, Susi Hastuti, Rabu (19/2). Peserta yang nantinya dinyatakan lulus dari SKD, berhak mengikuti tahap selanjutnya, yaitu seleksi kompetensi bidang (SKB). Rencananya pelaksanaan SKB digelar pada Maret 2020. Susi juga mengaku tengah menunggu kabar dari Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) untuk tanggal pasti pelaksanaannya. "Tes SKB soalnya akan beda sesuai masing-masing bidang, tidak seperti SKD yang soalnya semua serupa," katanya. Di Pemerintah Kabupaten Bogor tersedia 839 formasi. Ratusan formasi itu dibagi menjadi tiga kategori, yaitu tenaga pendidikan sebanyak 392 formasi, tenaga kesehatan 219 formasidan tenaga teknis 228 formasi. Berbeda dengan Kabupaten Bogor, 5.367 pendaftar CPNS di Kota Bogor baru memulai SKD, kemarin pagi. Ribuan abdi negara tersebut, berebut untuk menempati kuota pada tiga formasi yang disediakan. Kepala Bidang Formasi Data dan Penatausahaan Pegawai Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur (BKPSDA) Kota Bogor Aries Hendardi mengatakan, tiga formasi yakni tenaga pendidik, kesehatan dan tenaga teknis. Untuk tenaga pendidik, Pemerintah Kota Bogor menyediakan sebanyak 145 kuota, dengan jumlah pendaftar mencapai 1.748 pelamar. Sementara di tenaga kesehatan tersedia 122 kuota dengan 2.207 pelamar. Untuk tenaga teknis ada 27 kuota, dengan jumlah pendaftar mencapai 1.412 pelamar. "Tahun ini, jumlah kuota yang tersedia ada 294 yang terbagi dalam tiga formasi. Yakni tenaga pendidik, tenaga kesehata, dan tenaga teknis. Sementara untuk jumlah pelamar, ada 5.367 pelamar. Tapi itu tidak full ikut semua, ada 7 pelamar yang tidak ikut. Jadi jumlah pesertanya ada 5.360," katanya. Jika mengacu kepada jadwal yang sudah ditetapkan, SKD bakal berlangsung selama empat hari kedepan. Terhitung mulai Rabu (19/02) hingga Sabtu (22/02) mendatang. Untuk memudahkan proses pelaksanaan, SKD dibagi dalam lima sesi di setiap harinya, dengan jumlah peserta 350 untuk setiap sesinya. "Rabu (19/02) ada empat sesi, dengan jumlah peserta 1.400. Kamis (20/02) lima sesi dengan 1.750 peserta. Jumat (21/02) empat sesi dengan 1.400 peserta. Sementara Sabtu (22/02) ada tiga sesi dengan 810 peserta," beber pria yang akrab disapa Aries. (ogi/b/mam)