Senin, 22 Desember 2025

Menhub Lobi Kerajaan Arab Saudi

- Jumat, 28 Februari 2020 | 09:10 WIB

METROPOLITAN - Kebijakan Kerjaan Arab Saudi atas larangan umrah sementara mendapat respon dari Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi. Menurutnya, Pemerintah Indonesia sedang melobi Kerajaan Arab Saudi agar jemaah umrah yang sudah terlanjur berangkat tak diterbangkan kembali. Sekadar diketahui, larangan umrah sementara yang diumumkan Arab Saudi langsung dirasakan dampaknya oleh para jemaah Indonesia. Jemaah yang sudah ada di pesawat bahkan langsung diturunkan, sementara yang sudah tiba di Saudi tidak bisa turun dan langsung kembali ke Indonesia. “Ya beberapa pesawat yang dijadwalkan lewat tengah hari Jakarta-Surabaya sudah datang ke bandara penumpangnya tidak bisa naik, yang sudah di dalam pesawat diturunkan kembali,” kata Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Haji Umrah, Mucharom. Dari informasi anggotanya, Mucharom menambahkan bagi penumpang yang sudah tiba di Arab Saudi pun juga ditolak. Baik itu di Jeddah maupun Madinah. “Yang sudah sampai di Abu Dhabi sekalipun dikembalikan ke Jakarta. Di Saudinya baik Madinah dan Jeddah menutup dengan alasan aturan tadi,” ucap Mucharom. Informasi penolakan penerbangan ini dialami oleh Garuda Indonesia. Posisi pesawat yang sudah siap berangkat akhirnya batal karena tidak diperbolehkan. “Umrah beberapa sudah berangkat GA980 berangkat dengan isi. Tapi ditolak. Tidak boleh berangkat. Ini perlu kita sikapi bersama-sama,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra dalam konferensi pers di kantor Garuda Indonesia, kemarin. Menanggapi hal itu, Budi Karya Sumadi, menjelaskan hari ini sudah ada 1.252 calon jemaah umrah yang terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Namun, mereka belum tentu diperbolehkan menjalani ibadah umrah setelah Arab Saudi memberlakukan kebijakan baru dalam penanganan virus corona (Covid-19). "Saya sedang memantau penanganan di Jeddah ada dua penerbangan, satu Garuda dan satu Lion air. Saya laporkan ke Bu Menlu kita minta yang sudah terbang diterima walau mereka harus diperiksa kesehatannya," kata Budi saat ditemui di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, kemarin. Budi mengakui pemerintah sebetulnya sudah memprediksi risiko penghentian layanan umrah terkait wabah virus corona. Namun, mereka tak menyangka Arab Saudi akan menerapkannya secara tegas dalam satu hari. Ia mengatakan Pemerintah Indonesia menghormati kebijakan Saudi tersebut. Namun, ia meminta agar ada keringanan bagi jamaah Indonesia yang sudah terlanjur berangkat. "Supaya mereka tetap bisa landing dan tetap bisa menjalankan ibadah ya," katanya. Sebelumnya, Arab Saudi menutup akses bagi negara lain untuk mengirim jamaah umrah. Hal itu terjadi setelah mereka menghentikan pelayanan visa umrah dan visa dari negara yang terpapar corona. Akibat kebijakan itu, ribuan jamaah di Bandara Soekarno-Hatta sempat terlantar. Mereka mendapat kabar ibadah umrah harus ditunda sesaat sebelum terbang. Kementerian Agama mencatat ada 2.792 orang jamaah umrah yang harusnya berangkat dari Bandara Soetta. Namun 1.540 orang di antaranya harus mengalami penundaan sampai batas waktu yang belum ditentukan. Selain dari bandara Soekarno Hatta, calon jemaah umrah asal Indonesia berangkat pula dari sejumlah bandara lain di tanah air. Salah satunya dari Bandara Juanda, Surabaya. Keberangkatan 51 calon jemaah umrah asal Jawa Timur, yang terbang dari Surabaya menuju Arab Saudi, dipastikan batal. Pembatalan itu dilakukan saat mereka sedang transit di Singapura. Perjalanan mereka terhenti, karena kebijakan penangguhan umrah oleh Arab Saudi. Mereka pun terpaksa kembali ke Indonesia. "Sejumlah 51 orang yang menggunakan flight reguler, Singapore Airlines, yang transit Singapura tidak bisa lanjut menuju Saudi sehingga kembali ke Surabaya," kata Humas PT Angkasa Pura 1 Juanda, Yuristo Ardi Hanggoro. Yuristo menjelaskan dalam perjalanan umrah ada dua jenis layanan penerbangan. Pertama yakni flight charter menggunakan Saudia Airlines, dan kedua menggunakan flight reguler dengan Singapore Airlines, atau yang lainnya. Untuk flight charter rute Surabaya-Saudi, Yuristo mengatakan hari ini ada dua kali penerbangan dari bandara Juanda. Keberangkatan pertama pada pukul 11.50 WIB, sementara keberangkatan kedua pukul 16.15 WIB dibatalkan. "Data untuk SV 3591 rute Surabaya - Jeddah, dengan penumpang 438 jemaah sudah berangkat pukul 11.50 WIB tadi dan tidak ada kendala. 2 jam 30 menit landing di Madinah," kata dia. Namun, nasib berbeda diterima 400-an calon jemaah umrah yang menumpangi Saudia Airlines SV 3813 yang semula dijadwalkan berangkat pukul 16.30 WIB, dipastikan bakal melakukan perjalanan. (tir/cnn/rez)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X