Senin, 22 Desember 2025

Dulang Omzet Puluhan Juta per Bulan

- Rabu, 4 Maret 2020 | 07:49 WIB
SUKSES: Adik dan kakak sukses mengembangkan bisnis online di bidang fesyen.
SUKSES: Adik dan kakak sukses mengembangkan bisnis online di bidang fesyen.

METROPOLITAN - Dari hari ke hari, geliat bisnis fesyen muslim Tanah Air semakin meningkat. Salah satu yang telah mewarnai pasar fesyen muslim di Indonesia dengan brand hijabnya adalah Vanilla Hijab, yang didirikan Atina Maulina. Dengan ciri warna pastel dan desain minimalis, Atina Maulina mampu mengembangkan Vanilla Hijab menjadi salah satu brand fesyen muslim terbaik di Indonesia. Atina Maulina sebelumnya adalah seorang mahasiswa jurusan Teknik Perminyakan, ITB. Namun, ia memilih berhenti kuliah di semester empat karena terserang penyakit autoimun, yaitu Rheumatoid Arthritis (RA). Keputusan tersebut berat dilakukan karena kuliah di jurusan tersebut adalah keinginannya dari dulu, bahkan sempat ditentang orang tua. Namun karena tidak ingin membebani orang tua, Atina yakin dengan keputusan tersebut. Setelah sempat menjalani rawat jalan selama lebih dari satu tahun, Atina memilih melanjutkan kuliah di PPM Manajemen Jakarta. Terinspirasi dari berbagai influencer berhijab yang ada di Instagram, Atina pun memilih mencoba berbisnis hijab. Berbekal semangat juang yang tinggi dan modal nekat, Atina berbisnis dengan nama Vanilla Hijab, dimulai pada Maret 2013. Ketika itu, dirinya tidak memiliki modal sepeser pun. Bahkan di dunia fesyen atau bisnis online, Atina mengaku tidak memiliki latar belakang atau ilmu sama sekali. Selain Atina Maulina, rupanya ada sosok lain di balik suksesnya Vanilla Hijab, yakni Intan Kusuma yang menjadi CEO Vanilla Hijab, yang tak lain kakak dari Atina Maulina. Intan menceritakan kisah awal saat memperkenalkan Vanilla Hijab di Instagram. "Dulu waktu awal bikin, aku fotonya pakai Blackberry. Iphone belum ada. Dan aku juga nggak pakai modal kamera Fuji atau apa. Foto saja di bawah sinar matahari. Misalkan pakai alas kain putih atau apa," ujar Intan. Dengan sistem pre-order, Atina dan Intan memulai Vanilla Hijab awalnya hanya memotret secara diam-diam berbagai kain yang dijual di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan, dan kemudian dijual di Instagram. Setelah mendapat pesanan, baru kain tersebut dibeli dan dijahit sesuai pesanan. Karena terlalu bergantung pada jasa penjahit, dirinya pernah mengalami kerugian hingga Rp70 juta. Karena bergantung dengan jasa penjahit terlalu berisiko, akhirnya Atina memilih bekerja sama dengan penjahit keliling yang kini telah mencapai 50 penjahit keliling. Bahkan dengan kisaran harga dari Rp50 ribu hingga Rp200 ribu. Selain itu, perusahaan yang kini memiliki 75 karyawan dan tiga rumah produksi tersebut telah bekerja sama dengan brand internasional, Swarovski Crystal, sejak 2017. Omzet Vanilla Hijab pun kini telah mencapai ratusan juta rupiah. Telah menggelar annual show beberapa tahun terakhir, Atina Maulina kini juga memiliki binaan penjahit keliling. Berbeda dengan produk lainnya, Intan menjelaskan bahwa saat konsumen membeli produk di Vanilla Hijab, otomatis sudah berdonasi untuk SD Juara dan Sekolah Tahfiz di Papua. "Di Vanilla itu, setiap belanja ada sedekahnya. Karena di Vanilla itu ada kode unik. Misalkan belanja Rp200.500, nah setiap kode uniknya itu dikumpulin. Setiap bulan itu didonasikan ke SD Juara dan Sekolah Tahfiz anak penghafal Alquran di Papua," katanya. Intan juga menceritakan bahwa modal utama seorang pengusaha adalah jujur. "Misalkan bahannya emang nerawang, ya harus bilang ini bajunya nerawang jadi kalo mau beli harus pake manset lagi. Atau misalkan hijabnya ukurannya cuma 110, ya sudah dibilangmya 110x110," katanya. Terakhir, Intan ingin berbagi bagaimana tips saat membuat usaha khususnya di Instagram supaya menarik. "Orang kan nggak bisa lihat produk secara langsung, jadi mau nggak mau, emang foto itu jadi kunci nomor satu. Jadi fotonya harus yang terang, jangan foto di tempat gelap," imbuhnya. (gnp/mam)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X