Minggu, 21 Desember 2025

Mulai Hari Ini, Rute MRT Diperpendek

- Senin, 23 Maret 2020 | 11:12 WIB

METROPOLITAN - Imbas merebaknya virus corona atau Covid-19, PT Moda Raya Ter­padu (MRT) Jakarta mulai Senin (23/3) akan memper­pendek jadwal operasional kereta. Hal itu dila­kukan untuk men­ekan penyebaran virus corona. Corporare Secretary Division Head MRT Jakarta Muhamad Kamalud­din mengatakan, pembatasan jam operasional mulai besok menjadi pukul 06:00 sampai 20:00 WIB. ”Mulai besok (hari ini, red) akan ada pem­batasan operasional dari jam 06:00 sampai 20:00 WIB saja. Biasanya dari jam 05:00 sam­pai 24:00 WIB,” kata Kamal. ­ Perpendekan jam opera­sional mengingat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menetapkan status DKI Jakarta menjadi tanggap daru­rat bencana virus corona. ”Sehubungan dengan telah ditetapkannya status DKI Jakarta menjadi tanggap daru­rat bencana Covid-19, serta mendukung arahan pemerin­tah kepada masyarakat untuk bekerja, belajar dan beriba­dah dari rumah, PT MRT Jakarta (Perseroda) mene­tapkan perubahan kebijakan layanan MRT,” sebutnya. Sedangkan untuk waktu kedatangan kereta (headway) tidak ada perubahan, yakni setiap lima menit sekali un­tuk jam sibuk (07:00-09:00 WIB dan 17:00-19:00 WIB). Sedangkan di luar itu masuk jam nonsibuk dengan jarak kedatangan kereta setiap se­puluh menit sekali. ”Waktu kedatangan masih tetap. Untuk jam sibuk tiap lima menit (07:00-09:00 WIB dan 17:00-19:00 WIB). Tiap sepuluh menit untuk jam nonsibuk (09:00-17:00 WIB dan 19:00-20:00 WIB),” te­rangnya. PT MRT telah menerapkan aturan jaga jarak alias social distancing di setiap angku­tannya. Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi penyebaran virus corona. Namun kebijakan itu berim­bas kepada turunnya jumlah penumpang MRT. Muhamad Kamaluddin mengatakan, jumlah penum­pang MRT terus mengalami penurunan hingga lebih dari 80 persen. ”Jadi memang penumpang kami sudah ber­kurang sampai lebih dari 80 persen sekarang ini,” kata Kamal. Berdasarkan catatannya terakhir, Jumat (20/3) lalu, penumpang MRT hanya 21.000 per hari. Padahal, sebelum ada pembatasan ini, penum­pang bisa mencapai 100.000 per hari. ”Secara berturut-turut turun. Dari 32.000 (penumpang, red), 28.000, 24.000 dan yang terakhir hari Jumat mencapai titik 21.000 penumpang per hari. Jadi sebelum diberla­kukan social distancing ini jumlah penumpang per hari kami 100.000 untuk hari kerja. Jadi turunnya jauh se­kali ini lebih dari 80 persen,” ucapnya. Kamal menjelaskan, sejak diberlakukan social distan­cing, pihaknya membatasi penumpang hanya sampai 60 orang per gerbong kereta. Padahal saat situasi normal, pihaknya bisa mengangkut sampai 300 penumpang. ”Jadi ini 1/6 dari kapasitas,” ungkapnya. (dtk/mam/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X