Media sosial dihebohkan dengan prosesi pernikahan pasangan pengantin yang mengenakan masker dan jas hujan saat menggelar ijab kabul. Terlihat masker menutupi wajahnya. Sedangkan jas hujan berwarna merah membungkus tubuhnya. Foto tersebut pun beredar luas di media sosial. SEIRING viralnya foto tersebut, terungkap fakta bahwa mempelai pria ternyata merupakan Orang Dalam Pemantauan (ODP) corona. Akad nikah yang sudah di depan mata pun membuat pasangan itu tetap menggelar prosesi akad nikah di tengah wabah corona atau Covid-19. Foto itu dibagikan akun Twitter bernama @NoviaFM pada Kamis (26/3). Di mana dalam foto tersebut tampak sepasang pengantin duduk dan saling berhadapan dengan seorang penghulu. Tak seperti prosesi akad biasa yang mengenakan kebaya dan beskap, kedua mempelai justru mengenakan jas hujan berwarna merah cerah. Tak hanya itu, mereka juga mengenakan masker. Sementara sang penghulu juga tampak menggunakan sarung tangan untuk melindungi diri. Tak lupa, di tengah merebaknya wabah corona, sang pengantin tetap terlihat ’menjaga jarak’. Pemilik akun Twitter bernama @NoviaFM membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, sang ayahlah yang menjadi penghulu di acara akad nikah tersebut. ”Iya betul, kejadian. Bapak saya yang menikahkan,” kata Novia. Prosesi akad nikah itu berlangsung di Kantor Urusan Agama (KUA) Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah. Novia mengatakan, pernikahan tersebut berlangsung pada Kamis (26/3/2020). Lebih lanjut, ayah dari Novia pun mengaku menikahkan tiga pengantin lainnya di hari itu. ”Waktu itu ada tiga pengantin yang dinikahkan dalam sehari,” ucapnya. ”Dan bapak saya menyebut kedua mempelai (yang memakai jas hujan saat menikah, red) bernama Tatang Purwanto dan Navisa Irmayasari,” sambungnya. Setelah menikahkan ketiga mempelai, diketahui KUA Ngadirejo pun menutup kantornya sejak mendapat imbauan dari Kementerian Agama. Imbauan tersebut menyebut agar KUA menutup kantor dari 26 sampai 31 Maret 2020. ”Iya karena wabah ini, KUA sudah tutup. Jadi hanya menyelesaikan yang kemarin sudah daftar sebelum tutup. Tetapi KUA masih bisa melayani via online,” imbuhnya. Terkait penggunaan jas hujan, sambungnya, ternyata kedua mempelai memiliki alasan jelas. Pasalnya, mempelai pria datang dari luar kota yang otomatis menyandang status ODP Covid-19. Terlebih saat mempelai pria dicek suhu tubuhnya, hasilnya cukup tinggi. Karena itu, pihak puskesmas setempat turut mendampingi kedua mempelai saat melangsungkan akad nikah. ”Kata bapak saya, iya ada puskesmas yang menemani,” tuturnya. ”Karena mempelai prianya dari Wonosobo alias daerah luar Temanggung, jadi otomatis ODP,” bebernya. ”Kebetulan juga pas dicek, suhu badannya tinggi,” lanjut Novia. Rupanya tingginya suhu badan sang mempelai pria disebabkan kelaparan alias belum sarapan. ”Suhu badannya tinggi juga katanya belum sarapan dan belum tahu status selanjutnya,” ujarnya. Sementara itu, hingga Selasa (31/3), cuitan Novia di Twitter menjadi viral. Cuitannya berhasil mendapatkan 1.500 retweet, disukai 3.100 warganet dan dikomentari 450 pengguna akun Twitter. (tib/rez/run) 1