Merebaknya penularan virus corona atau Covid-19 cukup membuat paramedis kewalahan. Bahkan, tak jarang paramedis kekurangan Alat Pelindung Diri (APD) dalam mengurus pasien. SADAR dengan tingginya kebutuhan APD dan langkanya barang di pasaran, mendorong Pelangi Hijab yang biasa memproduksi baju muslim membuat APD untuk dibagikan ke seluruh fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia di tengah pandemi Covid-19. Menggunakan bahan kain taslan yang terbuat dari serat sintetis, pabrik konfeksi mereka di Kampung Cibeureum, RT 01/01, Desa Sinarsari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, hanya mampu memproduksi 2.500 APD karena sulitnya mendapatkan bahan kain. ”Nyari bahannya susah. Kalau ada yang jual juga mahal. Kita bagikan ini gratis, berikut ongkos kirimnya ke fasilitas kesehatan yang menghubungi kami dan minta dipasok,” kata Owner Pelangi Hijab, Aninditia Santoso, Kamis (2/4). Anin menjelaskan, dengan mengerahkan 30 penjahit, mereka mampu memproduksi 250-300 APD dalam sehari. Meski begitu, ia memprioritaskan distribusi APD ke rumah sakit rujukan dan rumah sakit pemerintah untuk digunakan para tenaga kesehatan. ”Kita kan UMKM kecil, dana terbatas. Makanya kita prioritaskan untuk rumah sakit rujukan dulu. Selain itu bahannya juga sudah mulai susah didapat saat ini,”ujarnya. Secara standar kesehatan, APD buatannya ini tidak 100 persen mampu melindungi para tenaga kesehatan. Namun setelah ia berkonsultasi dengan beberapa dokter, bahan itu cukup layak digunakan. ”Bahan ini mampu menahan tekanan dua pascal. Secara medis bisa membantu. Karena terbuat dari plastik, jadi bisa dicuci,”jelasnya. Ia menyebut biaya produksi untuk satu APD mencapai Rp150.000. Namun, Anin tidak memusingkan hal itu. Ia hanya ingin membantu para tenaga kesehatan dalam perang melawan Covid-19. ”Biaya yang kita pakai untuk modalnya berasal dari keuntungan yang didapat dari penjualan busana muslim kami. Sampai saat ini juga kami masih produksi. Hanya saja ada sebagian kita fokuskan untuk membuat APD,” tegasnya. (mer/mam/run)