Minggu, 21 Desember 2025

Pipit Wanita Tangguh yang Harumkan Bangsa

- Selasa, 28 April 2020 | 02:55 WIB

Bullying rupanya tidak selalu memberikan dampak negatif bagi semua orang. Ya, seperti Pipit Kamelia yang mampu membuktikan bahwa bullying membuatnya menorehkan banyak prestasi. Pipit gadis yang dulu lugu dan sering menangis itu, kini menjelma menjadi wanita tangguh dan mampu mengharumkan nama bangsa di kancah dunia BERBAGAI penghargaan pun pernah Pipit raih, bahkan ia juga memperoleh piagam emas dalam ajang bergengsi Asian Games 2018. Hal itu diceritakan Pipit melalui sesi live Instagram dengan Men­teri Pemuda dan Olahraga RI, Zainudin Amali. Pipit menga­ku melalui pencak silat bisa membuktikan diri bahwa perempuan itu bisa tangguh dan mandiri. Selain itu, melalui pencak silat, dirinya bisa melihat ba­hwa perempuan dan laki laki itu bisa setara dan sejajar. Di balik kisah perjuangannya itu, ternyata Pipit pernah melalui masa remaja yang kurang menyenangkan. Istri atlet pencak silat nasio­nal, Hanifan Yudani Kusumah, itu mengawali masuk dunia pencak silat saat masih seko­lah dasar. Selama masih SD, Pipit mengaku pernah menjadi korban bullying teman-teman sekolahnya. Hal tersebutlah yang menjadi faktor utama dirinya memperdalam seni beladiri tersebut. “Awalnya masuk silat itu pas SD (di Keluarga Pencak Silat Nusantara KSP, red), dan itu karena saya jadi korban perun­dungan di sekolah, sering di­ganggu teman-teman. Pulang sekolah, saya sering menangis dan mengadu ke bapak. Akhir­nya sama beliau saya dimasuk­kan ke Perguruan Silat dekat rumah supaya bisa lebih man­diri di sekolah,” tutur Pipit. Pipit juga mengaku pecak silat mengantarkannya men­jajaki dunia kompetisi dan meraih beragam kejuaraan sejak usia belia. Menurutnya, bela diri pen­cak silat bisa menjadi ajang pembuktian bahwa perem­puan bisa meraih berbagai prestasi dari olahraga yang melatih kemampuan fisik dan pertahanan diri tersebut. “Harus percaya diri. Jika punya kemauan dan potensi besar ya lakukan saja. Dalam pencak silat tidak memandang laki-laki maupun perempuan, dan ada unsur kekeluargaan. Intinya jadikan hobi yang po­sitif karena hasilnya bisa di­petik di masa depan,” tegas Pipit. Atlet perempuan kelahiran 6 Januari 1995 itu juga telah mengikuti berbagai kejua­raan bergengsi, bahkan seke­las internasional. Beragam prestasi juga ber­hasil ia torehkan, seperti ju­ara satu Kejuaraan Asia di Chengju, Korea Selatan, pada 2017. Lalu medali perak SEA Games 2017, Kuala Lumpur, Malaysia, dan yang teranyar meraih medali emas dalam ajang bergengsi ASEAN Games 2018 lalu. Putri lolos ke babak final dengan kategori nomor 60-65 kg putri cabor pencak silat. (mer/mam/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X