Bullying rupanya tidak selalu memberikan dampak negatif bagi semua orang. Ya, seperti Pipit Kamelia yang mampu membuktikan bahwa bullying membuatnya menorehkan banyak prestasi. Pipit gadis yang dulu lugu dan sering menangis itu, kini menjelma menjadi wanita tangguh dan mampu mengharumkan nama bangsa di kancah dunia BERBAGAI penghargaan pun pernah Pipit raih, bahkan ia juga memperoleh piagam emas dalam ajang bergengsi Asian Games 2018. Hal itu diceritakan Pipit melalui sesi live Instagram dengan Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Zainudin Amali. Pipit mengaku melalui pencak silat bisa membuktikan diri bahwa perempuan itu bisa tangguh dan mandiri. Selain itu, melalui pencak silat, dirinya bisa melihat bahwa perempuan dan laki laki itu bisa setara dan sejajar. Di balik kisah perjuangannya itu, ternyata Pipit pernah melalui masa remaja yang kurang menyenangkan. Istri atlet pencak silat nasional, Hanifan Yudani Kusumah, itu mengawali masuk dunia pencak silat saat masih sekolah dasar. Selama masih SD, Pipit mengaku pernah menjadi korban bullying teman-teman sekolahnya. Hal tersebutlah yang menjadi faktor utama dirinya memperdalam seni beladiri tersebut. “Awalnya masuk silat itu pas SD (di Keluarga Pencak Silat Nusantara KSP, red), dan itu karena saya jadi korban perundungan di sekolah, sering diganggu teman-teman. Pulang sekolah, saya sering menangis dan mengadu ke bapak. Akhirnya sama beliau saya dimasukkan ke Perguruan Silat dekat rumah supaya bisa lebih mandiri di sekolah,” tutur Pipit. Pipit juga mengaku pecak silat mengantarkannya menjajaki dunia kompetisi dan meraih beragam kejuaraan sejak usia belia. Menurutnya, bela diri pencak silat bisa menjadi ajang pembuktian bahwa perempuan bisa meraih berbagai prestasi dari olahraga yang melatih kemampuan fisik dan pertahanan diri tersebut. “Harus percaya diri. Jika punya kemauan dan potensi besar ya lakukan saja. Dalam pencak silat tidak memandang laki-laki maupun perempuan, dan ada unsur kekeluargaan. Intinya jadikan hobi yang positif karena hasilnya bisa dipetik di masa depan,” tegas Pipit. Atlet perempuan kelahiran 6 Januari 1995 itu juga telah mengikuti berbagai kejuaraan bergengsi, bahkan sekelas internasional. Beragam prestasi juga berhasil ia torehkan, seperti juara satu Kejuaraan Asia di Chengju, Korea Selatan, pada 2017. Lalu medali perak SEA Games 2017, Kuala Lumpur, Malaysia, dan yang teranyar meraih medali emas dalam ajang bergengsi ASEAN Games 2018 lalu. Putri lolos ke babak final dengan kategori nomor 60-65 kg putri cabor pencak silat. (mer/mam/run)