Rumah berwarna putih di perumahan Griya Parungpanjang, RT 03/04, Desa Kebasiran, Kecamatan Parungpanjang, tampak sepi setelah diamankannya AA (37) yang telah berbuat keji terhadap istri sirinya dengan menyekapnya selama satu tahun. Bahkan dari hasil pengembangan, pihak kepolisian menemukan kuburan dalam rumah tersangka. BERPROFESI sebagai penjual roti, tak ada satu pun tetangganya yang curiga dengan keseharian AA yang menyimpan misteri. Namun, rumah minimalis milik AA itu terlihat kumuh tak terurus. Di samping rumahnya pun terdapat beberapa ruang kosong dengan atap gentengnya yang sudah rapuh. Tetangga AA, Dede, mengaku tidak tahu tentang keberadaan seorang wanita di rumah tersebut yang dikurungnya. ”Saya tidak tahu. Yang saya tahu itu pedagang roti saja. Karena masuk tidak keluar lagi. Itu pun kadang dua kali sehari,” kata Dede. Dede bersama warga sekitar kaget bukan kepalang saat mengetahui di dalam rumah AA terdapat sebuah makam. Istri Ketua RT 03 Saban itu menuturkan, kasus tersebut pertama kali muncul saat dirinya sedang menyapu di halaman rumah, sekitar pukul 16:00 WIB. Tiba-tiba datang seorang perempuan dengan keadaan lusuh meminta tolong. ”Saat saya nyapu, tiba-tiba perempuan itu datang dan minta tolong. Namun saya kaget, wanita ini dari mana berasal karena sangat kumel,” tuturnya. Wanita itu pun menceritakan panjang lebar terkait dirinya selama di dalam rumah tersebut. Kemudian Dede langsung melaporkannya ke bhabinkamtibmas yang masih satu perumahan. ”Setelah mendapat keterangan dari wanita itu, akhirnya saya kasih pakaian salin dan langsung dibawa ke Polsek Parungpanjang,” ujarnya. Dede menambahkan, AA pertama kali datang ke perumahan tersebut seorang diri dan mengaku memiliki anak-istri yang tinggal di Pamulang. ”Dari KTP-nya sih asal Sumatera. Itu kan hanya KTP. Kan kita tidak tahu dari mana-mananya,” ucapnya. Diketahui, AA menikah dengan SM (17) sejak berumur 13 tahun, secara siri. Wanita muda itu berasal dari Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. Dari kejadian tersebut, kepolisian langsung menghubungi keluarga korban. ”Sudah datang pas kejadian itu ke Polsek Parungpanjang. Keduanya ngontrak di rumah tersebut kurang lebih sudah satu tahun,” paparnya. Kapolsek Parungpanjang Kompol Nundun Radiaman mengaku pihaknya akan meminta bantuan Tim Forensik Rumah Sakit Kramat Jati Jakarta untuk mengungkap misteri kuburan yang ada dalam rumah tersangka. Menurut pengakuan korban, suaminya sedang mengobati orang lain dan dibawa ke rumah. ”Kami lakukan tahapan yang lain untuk lebih mendalami kasus ini,” kata Nundun. Nundun menjelaskan awalnya AA memiliki rasa iba kepada korban (yang meninggal, red) lantaran sakitnya tak kunjung sembuh. AA pun membawa perempuan itu untuk diobati di rumahnya pada Februari 2020 lalu. Namun sebulan menjalani pengobatan, perempuan itu meninggal. “Tujuannya baik, mau mengobati. (Namun, red) Dalam perjalanannya, meninggal. AA sebagai sosok ahli dakwah. Kemungkinan cara mengobati seorang wanita itu dengan cara rukiah. Tapi nanti kita buktikan setelah ada bantuan dari ahli forensik untuk mengetahui dugaan kematiannya,” jelasnya. Nundun juga mengaku belum mengetahui identitas jasad yang dikubur tersebut. Bahkan, SM pun tak mengetahuinya. Ia hanya menyebut orang yang dikubur di rumah AA itu meninggal pada Februari 2020, dengan jenis kelamin perempuan. Karena itu, Nundun pun melibatkan ahli kejiwaan untuk memeriksa tersangka. Hingga kini, Polsek Parungpanjang masih melakukan pendalaman untuk mengungkap motif kasus penganiayaan terhadap korban yang merupakan istri sirinya itu. (sir/mul/c/mam/run)