METROPOLITAN - Jelang Hari Raya Idul Fitri, Tim Satgas Pangan yang terdiri dari Disperindag, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, serta Dinas Kesehatan bersama Polresta Bogor Kota melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dua titik pasar di Kota Bogor. Tim gabungan menemukan adanya telur infertil (hatched egg) di Pasar Bogor dan Pasar Kebon Kembang (Pasar Anyar) yang diperjualbelikan bebas. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Anas S Resmana, mengungkapkan ada 600 butir telur infertil yang diperjualbelikan dengan kondisi telur sudah direbus di Pasar Kebon Kembang. ”Telur hatched egg ditemukan sudah direbus berjumlah 600 butir, dengan 35 butir dalam kondisi tidak layak dan dijual dengan harga Rp700 per butir,” katanya kepada Metropolitan, Senin (18/5). Bahkan, Anas juga mengungkapkan bahwa telur-telur itu didatangkan dari wilayah Cijeruk, Kabupaten Bogor. ”Telur hatched egg dan telur infertil berasal dari pemasok bernama Farid yang beralamat di Kampung Curug Deng Deng, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor,” bebernya. Sedangkan untuk telur infertil yang ditemukan di Pasar Bogor, Anas mengungkapkan ada 810 telur yang diperjualbelikan dengan harga Rp600 per butirnya. ”Pemilik tidak ada di tempat atau kabur, sehingga telur disita untuk dimusnahkan. Berdasarkan keterangan pedagang lain, diperoleh informasi bahwa telur tersebut berasal dari Cihideung, Kabupaten Bogor,” ungkapnya. Terpisah, Dirops Perumda Pasar Pakuan Jaya Kota Bogor Deni Adi Wibowo menyebut penjual telur hatched egg tersebut didapati di luar area pengelolaannya. Namun, ia mengaku akan memperketat pengecekan komoditas yang dijual di dua pasar tersebut. “Jadi itu pedagang bukan yang ada di dalam pasar. Pedagang itu berjualan di luar pasar. Yang pasti kita akan melakukan pencegahan, tidak boleh ada lagi jualan telur seperti itu di dalam pasar,” ujarnya. “Dengan adanya temuan tadi malam (kemarin, red), kita lebih perketat lagi di pasar kita supaya pedagang telur yang ada di dalam pasar kita berikan edukasi supaya mereka tidak salah mengambil sumber telurnya,” imbuhnya. Mengenai harga kebutuhan pokok jelang Idul Fitri, tambah Deni, kondisinya masih relatif stabil. “Harga kebutuhan pokok masih relatif stabil. Hanya saja yang masih harga tinggi adalah gula pasir. Tapi kami dari Pasar Pakuan Jaya, Insya Allah Rabu akan turun untuk menetralkan harga pasar,” ujarnya. “Kita akan jual harga gula itu di Rp12.500 per kg. Tapi kita batasi maksimal pembelian 2 kg per KTP. Sekarang di pasaran harganya bervariasi, ada yang Rp16.000 hingga Rp20.000,” pungkasnya. (dil/b/mam/run)