Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mulai menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi yang berlaku sejak Rabu (27/5) hingga Kamis (4/6). Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mulai ancang-ancang menerapkan New Normal sebagaimana yang diwacanakan pemerintah pusat. BERSAMAAN dengan itu, sejumlah pusat perbelanjaan seperti mal tidak ketinggalan ikut mempersiapkan diri agar bisa beroperasi kembali. Salah satunya mal Botani Square yang berencana kembali beroperasi pada 5 Juni mendatang. Pengoperasian itu dilakukan sehari setelah masa PSBB Transisi di Kota Bogor selesai. Hal itu diungkapkan Direktur Mal Botani Square, Hartono Gunawan, melalui surat edaran dengan nomor 003/BAC-DIR/V/2020. Dalam surat edaran tersebut, Hartono mengatakan bahwa saat dibukanya kembali Botani Square nanti akan mempersiapkan protokol kesehatan sebaik-baiknya, sesuai ketentuan yang sudah dianjurkan pemerintah. ”Selanjutnya ketentuan lain mengenai pembukaan kembali New Normal Mal Botani Square akan kami sampaikan selambat-lambatnya pada 3 Juni mendatang,” katanya. Terpisah, Kabag Hukum dan HAM Sekretariat Daerah (Setda) Kota Bogor Alma Wiranta mengaku hingga kini pihaknya masih menyusun terkait kebijakan New Normal yang akan dijalankan setelah masa PSBB Transisi selesai. Namun dalam kebijakan atau peraturan yang akan diterbitkan saat memasuki masa New Normal, ia mengaku akan mengadopsi dari regulasi pemerintah pusat. Yaitu berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan (Menkes) Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi. ”Jadi nanti misalnya mal dulu yang dibuka, lalu sekolah menyusul. Perusahaan-perusahaan lain menyusul. Bertahap lah,” ungkapnya. Dalam sisi regulasi sendiri, Alma menyebut nantinya akan ada pengetatan pengawasan penyebaran corona. Misalnya jika masyarakat hendak belanja ke mal harus melalui screening yang ketat oleh petugas medis. Bahkan bila perlu dilakukan rapid test hingga pembatasan jumlah pengunjung. ”Jadi nanti akan diimbangi juga dengan pelaksanaan rapid test dan swab test secara massal. Paling cepat awal Juni sudah kita berlakukan New Normal,” terangnya. Tak hanya Botani Square. Cibinong City Mall (CCM) juga rencananya akan beroperasi kembali. Pihak pengelola CCM berencana membuka kembali malnya pada 30 Mei mendatang. Public Relation CCM Farah Tropera mengaku akan meningkatkan protokol kesehatan saat CCM kembali dibuka. ”Info kemungkinan buka tanggal 30 Mei. Dan protokol kesehatan sudah disampaikan, dengan catatan akan update jika ada perubahan,” ujar Farah, Rabu (27/5). Salah satu ketentuan diperbolehkannya mal beroperasi kembali pada masa New Normal nanti adalah dibatasinya jumlah pengunjung. Pihak CCM, sambung Farah, sudah menyiapkan skenario untuk pembatasan jumlah pengunjung tersebut. Jika di hari-hari biasa CCM bisa menampung 40 ribu pengunjung, namun pada masa New Normal hanya menampung 20 ribu pengunjung. Protokol kesehatan di CCM untuk tenant yang bakal dilakukan saat kembali beroperasi nanti, jelasnya, yakni seluruh staf wajib mengenakan masker. Wajib mengenakan sarung tangan untuk staf dapur tenant food and baverage. Kemudian menyemprotkan disinfektan secara berkala, menyediakan hand sanitizer di area kasir dan wash station. Mengatur jumlah pengunjung, memerhatikan physical distancing antara staf maupun pengunjung dan membuat marka jalan antrean minimun satu meter. Tak hanya itu, Sarah juga menyarankan agar menggunakan metode pembayaran nontunai, tidak menyediakan sampel produk dan tidak mengaktifkan fitting room dan mengecek suhu tubuh juga wajib dilakukan di tiap pintu masuk pengunjung maupun karyawan. Menyikapi adanya wacana pemerintah untuk masuk fase New Normal, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bogor Bagus Maulana meminta pemerintah harus siap menambah Pekerjaan Rumah (PR) baru. Sebab kemungkinan buruk diberlakukannya New Normal akan muncul klaster-klaster baru di Kota Bogor. ”Jadi begitu mal dibuka itu pasti kan sama dengan mal begitu launching (peluncuran, red), pasti akan membeludak orang,” kata Bagus. Ia menilai sudah sejauh mana Pemkot Bogor mempersiapkan antisipasi untuk hal tersebut. Selain itu, jumlah mal di Kota Bogor juga tidak hanya satu. Mal yang menjadi magnet masyarakat dari luar Kota Bogor seperti Mal Botani Square juga harus diantisipasi. ”Ini perlu Pemkot Bogor mengumpulkan operator mal untuk menyatukan visi dan ketentuan protokol. Jika ada pelanggaran harus siap didenda, bahkan ditutup,” tegasnya. Karena itu, Bagus berharap Pemkot Bogor sudah menyiapkan skenario pengganti New Normal jika terjadi lonjakan positif Covid-19 di Kota Bogor setelah dibukanya mal. ”Jangan sampai dengan New Normal kemudian mal dibolehkan beroperasi malah muncul klaster corona baru di Kota Bogor. Karena kemarin saja pasar yang tetap beroperasi dengan pengaturan jam operasional seperti itu jadi klaster baru penyebaran Covid-19,” ujarnya. Di Pasar Gunungbatu misalnya. Dari hasil rapid test yang dilakukan Pemkot Bogor, tiga pengunjung dinyatakan reaktif Covid-19. ”Tiga orang tersebut pengunjung. Soalnya data di kami tidak ada nama mereka di dalam paguyuban pedagang,” kata Kepala Unit Pasar Gunungbatu, Iwan Arif. Tiga orang yang menunjukkan reaktif tersebut pun langsung didata oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) dan akan dijadwalkan mengikuti swab test dalam beberapa hari ke depan. Sambil melakukan rapid test, Pasar Gunungbatu juga disemprot disinfektan. ”Selama PSBB ini memang aktivitas di Pasar Gunungbatu cukup tinggi. Saya harap dengan dilakukannya rapid test ini pemetaan penyebaran bisa lebih efektif,” harap Iwan. Terpisah, Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Pakuan Jaya, Muzakkir, mengaku cukup khawatir munculnya klaster baru dari pasar-pasar di Kota Bogor. Sebab dari beberapa rapid test yang dilakukan di Pasar Bogor, Pasar Kebon Kembang dan Pasar Gunungbatu, selalu ada yang menunjukkan hasil reaktif. ”Tapi kan kami harus menunggu hasil swab terlebih dahulu. Kalaupun muncul klaster baru, kami siap menanganinya dengan memperketat protokol kesehatan di pasar-pasar,” tegas Muzakkir. (dil/c/feb/run)