METROPOLITAN - Perayaan Hari Jadi Bogor (HJB) ke-538 tahun ini dipastikan akan berbeda dari tahun sebelumnya. Tak ada riuh gegap gempita dalam perayaan kebudayaan yang biasanya mulai terasa sebelum HJB yang jatuh pada 3 Juni. Meski demikian, bupati dan wali kota Bogor akan tetap menggelar tasyakuran pada hari kelahiran Bogor ini. Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, perayaan HJB ke-538 tahun ini terasa sangat berbeda lantaran berada dalam situasi pandemi. Dengan pemberlakuan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berakhir Kamis (4/6) nanti, berbagai kegiatan dengan mengumpulkan massa pun ditiadakan demi memutus mata rantai Covid-19. Sidang paripurna HJB tahunan juga tidak akan semeriah biasanya. ”HJB di tengah pandemi, ya pertama kebiasaan kita itu kan sidang paripurna. Nah, besok (hari ini, red) tetap akan paripurna tapi tidak akan full. Ada sebagian yang menghadiri paripurna secara daring. Ya kan masih PSBB,” katanya kepada Metropolitan, kemarin. Selain itu, sambungnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor bersama Forkopimda akan mengadakan tasyakuran di Pendopo Bupati Cibinong, dengan mendatangkan ustadz kenamaan, Ustadz Yusuf Mansyur. Ia menyebut tidak akan mengundang masyarakat ke lokasi, namun warga bisa menyaksikan tasyakuran plus tausiah dari Ustadz Yusuf Mansyur secara daring melalui live streaming dan aplikasi Zoom Meeting. ”HJB kita akan ada syukuran untuk semua masyarakat Kabupaten Bogor. Tapi yang hadir di sini hanya ada unsur Forkopimda dan mengundang Ustadz Yusuf Mansyur untuk tausiah. Jadi semua elemen masyarakat bisa mengikuti secara daring lewat Zoom Meeting, serta kita akan live streaming juga,” paparnya. Ia menilai HJB tahun ini merupakan momen untuk mempererat solidaritas berbagai elemen masyarakat di Bogor untuk bisa memutus mata rantai Covid-19, sehingga bisa beraktivitas kembali. ”HJB tahun ini, bagi saya bagaimana kita bisa saling mengeratkan solidaritas memutus rantai pandemi,” ungkap Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Barat itu. Di sisi lain, Kota Bogor akan memperingati HJB ke-538 secara sederhana dan menekankan kepada nilai solidaritas sesama warga di tengah pandemi Covid-19. “Tahun ini, Hari Jadi Bogor ke-538 diperingati dengan suasana berbeda. Ini merupakan masa-masa yang sangat sulit bagi kita semua. Pandemi ini bukan hanya ujian kesehatan, tetapi juga merupakan ujian keimanan dan kebersamaan bagi kita semua,” kata Wali Kota Bogor Bima Arya di Balai Kota Bogor, kemarin. “Insya Allah, keimanan dan kebersamaan kita akan membawa kota kita berlari lewati laju pandemi. Sekuat tenaga pemerintah bekerja dengan segala kekurangan dan keterbatasan. Semaksimal mungkin kita semua berkolaborasi untuk berbagi,” sambungnya. Mengenai rangkaian acara, jelas Bima, pada 3 Juni 2020 tetap akan digelar rapat paripurna secara terbatas dalam peringatan HJB. Di dalamnya akan diisi pemberian penghargaan kepada para tokoh dalam upaya pencegahan dan penangan Covid-19 hingga penyerahan bantuan insentif Pemerintah Kota Bogor kepada para tenaga medis. “Pemerintah Kota Bogor juga akan menyerahkan bantuan bagi 538 keluarga yang dihimpun melalui program Jaringan Keluarga Asuh Kota (Jaga Asa). Para keluarga penerima manfaat ini telah diverifikasi dan belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, baik pusat, provinsi maupun daerah. Selain itu, akan disalurkan juga insentif bagi 2.600 guru ngaji se-Kota Bogor,” jelas Bima Arya. (ryn/c/rez/run)