METROPOLITAN - Kabar mengejutkan datang dari lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Empat pegawai Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Bogor dinyatakan positif Covid-19. Hal itu dibenarkan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim. Dedie menyebut tiga dari empat pegawai BKPSDM itu berasal dari Kota Bogor dan satu lainnya dari Kabupaten Bogor. ”Empat orang itu positif, berdasarkan hasil tes Covid-19 yang dilakukan pada 26 Mei. Dan laporannya kami dapat pada 8 Juni,” kata Dedie Pria yang juga Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Bogor itu menegaskan keempat orang tersebut telah diisolasi dan menjalani perawatan intensif. Para pasien itu juga diketahui sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG) atau pasien positif tanpa disertai gejala. Dedie menjelaskan keempat pegawai itu masuk klaster Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor. Sejauh ini sudah delapan orang terpapar dari klaster Dinkes. Klaster Dinkes berasal dari pasien positif meninggal, yaitu drg Budi yang menjabat Kepala Bidang di Dinkes. Dari klaster Dinkes ini diketahui terpapar dari pegawai staf DPRD Kota Bogor yang mengikuti pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) pada Maret 2020. ”Ya kami menduga dari training PBJ. Karena dari beberapa yang positif ada simpulnya,” ucapnya. Meski gedung BKPSDM Kota Bogor tidak berada di lingkungan balai kota, imbas empat pegawai BKPSDM yang dinyatakan positif corona berdampak terhadap 56 Pegawai Negeri Sipil (PNS) lingkup Pemkot Bogor. Salah satunya Sekda Kota Bogor Ade Sarip Hidayat. Mereka semuanya kini berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP). “Betul (Sekda ODP, red). Beliau sempat rapat dengan salah satu personel BKPSDM. Dan sesuai protokol, beliau harus ikut swab,” imbuh Dedie. Rencananya sekda akan dilakukan swab test di Dinkes Kota Bogor bersama kepala BKPSDM dan staf lainnya yang mengikuti rapat pada Kamis (11/6) lalu. “Besok (hari ini, red) ada 56 orang yang akan dilakukan swab. Kalau saya dan Pak Wali tidak sempat bertemu rapat dengan BKPSDM. Tapi beberapa waktu lalu sudah dilakukan swab,” ujarnya. Menanggapi hal itu, Ade Sarip membenarkan bahwa dirinya akan mengikuti tes swab. ”Iya, Insya Allah besok (tes swab, red),” singkat Ade seraya menambahkan jika hasil tesnya positif maka ia akan diisolasi. Di sisi lain, dampak empat PNS Kota Bogor yang dinyatakan positif corona menyebabkan lingkungan Balai Kota Bogor diperketat. Akses pintu keluar-masuk Balai Kota Bogor hanya diberlakukan satu pintu dan petugas Satpol PP menerapkan protokol kesehatan. Pantauan Metropolitan, para petugas Satpol PP melakukan pengecekan suhu tubuh kepada setiap orang yang masuk sambil memakai pelindung wajah. Tampak pula petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor menyemprotkan disinfektan ke sejumlah ruangan serta kantor di lingkungan Balai Kota Bogor. Kabag Hukum dan HAM Kota Bogor pada Setda Kota Bogor Alma Wiranta mengaku dampak adanya PNS yang dinyatakan positif adalah diperketatnya penjagaan di Balai Kota Bogor. ”Iya, ini dampak dari ada yang positif,” katanya. (dil/ogi/c/rez/run)