Minggu, 21 Desember 2025

Juragan Beras Ciampea Tewas Ditusuk

- Jumat, 12 Juni 2020 | 08:43 WIB

Keheningan Kampung Bubulak, RT 02/01, Desa Cibuntu, Kecamatan Ciampea, mendadak mencekam pada Rabu (10/6) malam. Warga dikejutkan dengan temuan seorang laki-laki penuh luka tusukan di sekujur tubuhnya dengan kondisi sudah tak bernyawa. INFORMASI yang dihimpun Metropolitan, korban diketahui bernama Ade Supen­di alias Haji Ubed. Pria berusia 50 tahun itu dikenal sebagai juragan beras dari Kampung Warung Borong, RT 05/01, Desa Bojongrangkas, Kecamatan Ciampea. Korban ditemukan dengan kondisi badan penuh luka seperti tertusuk senjata tajam. Sedangkan kendaraan ruda dua yang dibawanya tergele­tak dengan kondisi lampunya menyala. Warga baru mene­mukan jenazah korban seki­tar pukul 20:39 WIB. “Iya benar (korban meru­pakan juragan beras, red). Saya juga kaget mendengar infor­masi tersebut, karena sebelum meninggal sempat menawar­kan beras ke saya,” kata rekan korban, Syarif. Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Cibuntu Ahmad Yani menyebut warga yang ber­sangkutan bukan warga Desa Cibuntu, Kecamatan Ciampea. Namun, Tempat Kejadian Perkara (TKP)-nya berada di Kampung Bubulak, Desa Ci­buntu, Ciampea. Korban be­rasal dari Desa Bojongrangkas. ”Bukan warga kita, hanya TKP-nya di Bubulak, Desa Cibuntu. Adapun korbannya itu warga Desa Bojongrangkas,” katanya. Ia menjelaskan, dari kete­rangan warga yang menjadi saksi, awalnya curiga lantaran mendapati sepeda motor ter­geletak di semak-semak dekat saluran air di pinggir jalan. Kecurigaan itu makin men­jadi karena lampu sepeda motor tersebut menyala namun tidak ada pengendaranya. ”Orang lewat meihat motor ada di saluran air. Karena lampu motor tersebut me­nyala, warga pum memberi tahu pada RT setempat. Langs­ung dicek bersama warga lainnya. Ternyata motor ma­sih menyala lampunya tapi orangnya nggak ada,” ujarnya. Setelah ditelusuri, lanjutnya, ditemukan sesosok pria tak bernyawa, dengan jarak yang cukup jauh dari sepeda mo­tornya. ”Ketemu langsung itu sudah nggak bernyawa. Po­sisinya itu jauh, kira-kira 30 meter jaraknya (dari motor, red). Begitu saya dapat infor­masi, langsung saya meng­hubungi pihak kepolisian,” tuturnya. Terpisah, Kepala Unit (Kanit) Reskrim Polsek Ciampea AKP Budi Utama membenarkan adanya kejadian tersebut. Namun jenazah yang ditemu­kan bersimbah darah di ba­gian wajah itu diduga korban kecelakaan. Ia mengatakan, kemungkinan adanya dugaan pembunuhan masih harus diselidiki lebih lanjut dan menunggu hasil autopsi RSUD Leuwiliang. ”Melihat kondisi, kemungkinan besar memang itu kecelakaan dan bukan pembunuhan atau sejenisnya. Kami masih menunggu hasil autopsi dari RSUD Leuwiliang. Sedangkan sepeda motor korban diaman­kan sebagai barang bukti,” tandasnya. (ads/mul/ryn/c/rez/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X