Susanti adalah salah seorang diaspora Indonesia. Ia dikirim ke Inggris untuk ikut proyek Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19. Begitu ada kasus virus corona di Indonesia, Susanti langsung didaftarkan untuk ikut dalam konsorsium sebagai salah satu diaspora. SELAIN itu, dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) itu juga diajak bergabung menjadi anggota Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 di bawah Kementerian Riset dan Teknologi. Di balik sederet prestasi membanggakan itu, Susanti sebenarnya sedang berjuang melawan Penyakit Kanker Usus yang dideritanya. Selama menjadi dosen di Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Susanti sudah akrab dengan metode Polymerase chain reaction (PCR), bahkan sebelum pandemi corona merebak. Ia menceritakan, penelitian doktoralnya tentang studi genetik pada kanker usus bear atau kolorektal menggunakan cara tersebut. “Tes PCR itu kegiatan sehari-hari saya,” katanya. Karena keahliannya dalam bidang PCR, ia kemudian didaftarkan untuk mengikuti konsorsium di Inggris oleh Direktur Jendral Sumber Daya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi Ali Gufrom Mukti. Selama konsorsium itu, tugasnya adalah merumuskan penelitian bersama tim University of Nottingham dan LIPI mengenai metode PCR yang efektif dalam mendeteksi Covid-19 di dalam tubuh. Selain itu, mereka juga mengembangkan cara sequencing yang dianggap lebih mudah mengenali SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19. Namun, di balik itu semua, Susanti harus menahan rasa sakit. Pada Januari 2014, Susanti divonis menderita kanker usus stadium III. Dari situ ia sadar hanya 50-70 persen penderitanya yang mampu bertahan hidup sampai umur lima tahun. Kalaupun pulih, ia juga sadar bahwa kemungkinan kambuhnya akan besar. Selama tiga tahun, ia bolak-balik rumah sakit untuk menjalani operasi dan kemoterapi. Sepanjang proses penyembuhannya, ia terus mempelajari kenapa dirinya bisa sampai terkena kanker. Dari literatur yang ia baca, ternyata lumrah terjadi di Indonesia orang menderita kanker usus pada usia muda. Karena itulah ia kembali bersemangat untuk melanjutkan studi. (lip/mer/rez/run) 1