Senin, 22 Desember 2025

Awas! Warga Jakarta Bawa Virus Corona ke Puncak

- Senin, 22 Juni 2020 | 09:23 WIB

Dua pekan sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional Parsial diterapkan, kawasan Puncak kembali dipenuhi wisatawan dari berbagai daerah. Meski sebagian besar lokasi wisata belum beroperasi, daya tarik Puncak sebagai kawasan wisata, terkhusus bagi warga Jadetabek, tak pernah surut. PADAHAL, ancaman penye­baran Covid-19 di kawasan Puncak bisa saja terjadi lan­taran memicu kerumunan. Terbukti, dari dua hari rapid test massal yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) ber­sama pemerintah daerah di kawasan Puncak pada Sabtu-Minggu (20-21/6), puluhan wisatawan yang dites terbuk­ti reaktif virus corona. Untuk Kabupaten Bogor, ada empat lokasi tes massal bagi pengendara, yakni kawasan Masjid At-Ta’awun, taman wisata Gunung Mas, Pos Sim­pang Gadog pada Sabtu (20/6), dan kawasan Taman Wisata Matahari (TWM) pada Ming­gu (21/6). Jika ditotal, tak kurang dari 1.221 orang dila­kukan rapid test dengan hasil 56 wisatawan dinyatakan reaktif positif. ”Rinciannya untuk akhir kegiatan rapid test di TWM, hari ini (kemarin, red) ada 445 orang diperiksa. Hasilnya 47 orang dinyatakan reaktif, 398 orang nonreaktif. Kita lakukan swab dan putar balik. Sasaran­nya memang wisatawan luar Bogor, dari Jakarta, lainnya,” kata Bupati Bogor Ade Yasin. Dari jumlah itu, jelasnya, tujuh orang belum di-swab test dan baru akan dilakukan Senin (22/6) di Puskesmas Cisarua. ”Nanti kita lengkapi peralatan dari Dinkes (Dinas Kesehatan, red),” ucap Po­litisi PPP itu. Ia menyebut Puncak mulai dipenuhi wisatawan sejak PSBB Proporsional Parsial diterapkan Pemerintah Ka­bupaten (Pemkab) Bogor. Padahal, sebagian besar tem­pat wisata belum beroperasi normal. Belum lagi banyaknya jalan ’tikus’ menuju kawasan Pun­cak, sehingga wisatawan bisa menghindari petugas yang berjaga di jalur utama. ”Arah Puncak banyak jalan ‘tikus’-nya. Dimanfaatkan pengen­dara motor. Harus ada tinda­kan sanksi bagi pelanggar Perbup 35 Tahun 2020,” te­gasnya. Sehari sebelumnya, dari empat lokasi tes, ada 776 orang yang dilakukan rapid test. Hasilnya sembilan orang di­nyatakan reaktif dan mesti dites swab serta diarahkan untuk putar balik ke tempat tinggal. ”Dari sembilan reak­tif itu, sebagian besar warga Jakarta,” ungkap Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabu­paten Bogor, Syarifah Sofiah. Ia menjelaskan, tes massal yang dilakukan bersama Pem­prov Jabar itu dilaksanakan di tiga tempat, yakni Masjid At-Ta’awun, Gunung Mas dan Pos Simpang Gadog. Perem­puan yang juga kepala Bap­pedalitbang Kabupaten Bogor itu memerinci untuk tes rapid di Masjid At-Ta’awun ada 200 orang yang dites, dengan enam orang dinyatakan reak­tif. Lalu di kawasan Gunung Mas ada 252 orang yang dites, dengan tiga wisatawan dinya­takan positif reaktif. ”Sedang­kan di Pos Gado ada 324 orang yang dites rapid, hasilnya nihil yang reaktif,” bebernya. Sementara itu, Koordinator Tim Penghubung dari Divisi Analis Kesehatan Pelacakan Pemeriksaan (PPM) Pemprov Jabar, Dedi Supriadi, menyebut warga yang reaktif tersebut merupakan bagian dari wi­satawan yang dipilih secara acak. Terutama prioritas kendar­aan berpelat nomor B (Jade­tabek) yang mengarah ke Puncak. ”Kita fokusnya ke kendaran berpelat B dan KTP luar Jabar. Rata-rata memang orang Jakarta,” katanya. Operasi gabungan ini me­nyasar wisatawan yang ber­kunjung ke Puncak, Bogor, untuk dilakukan rapid test maupun swab. Pemprov Jabar pun menyiapkan 2.000 alat rapid test dan 500 alat tes swab yang dilaksanakan dua hari. (ryn/c/rez/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X