Sudah bukan jadi rahasia umum jika wabah pandemi Covid-19 membuat sebagian orang harus mengalami masa sulit. Banyak di antaranya mau tidak mau harus menerima Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Perusahaan-perusahaan besar juga ada yang akhirnya gulung tikar karena tak lagi sanggup membiayai pegawainya. Pandemi ini membuat orang-orang harus berinovasi sekreatif mungkin untuk dapat bertahan hidup. Seperti yang dilakukan Agus Mustofa, pemilik Mustofa Barber House. Ia akhirnya memutuskan membuka jasa cukur rambut door to door untuk bisa tetap bertahan. Bukan karena corona, Agus rupanya sudah menerima PHK pada 2018. Pada saat itu, ia berprofesi sebagai mekanik di perusahaan tempatnya bekerja. ”Awalnya aku dapat ’pensiun dini’. Alhamdulillah dapat uang pesangon lumayan besar, bisa buat beli alat, bisa buat nyewa ruko,” kata Agus. Dengan uang pesangon yang didapatnya, Agus sempat berpikir membeli alat cukur dan menyewa ruko. Namun ternyata seiring berjalannya waktu, uang sebesar Rp10 juta yang didapatkannya ia relakan untuk membiayai ibunya yang sedang sakit. Akibat keterbatasan dana yang dimiliki, Agus dituntut lebih inovatif. Ia memanfaatkan rumah yang dimilikinya dengan maksimal. Agus menyulap ruang tamunya sebagai tempat potong rambut. Rumah yang berada di dalam gang sempit di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, itu berhasil disulapnya menjadi barbershop. ”Itu ruang tamu aku sulap jadi barbershop,” ucap Agus. Ia juga memanfaatkan melesatnya media sosial untuk tempat melakukan promosi. Di tengah pandemi seperti ini, ini semakin menggencarkan promosinya. Ia tak ragu datang ke rumah pelanggan yang membutuhkan jasa cukur rambutnya. ”Jalan satu-satunya saya inisiatif dengan posting di media sosial. Alhamdulillah meskipun pelanggan-pelanggan saya banyak yang rumahnya jauh, tapi mereka puas dengan hasil cukuran saya,” ujarnya. (mer/rez/run)