Dunia pendidikan di Kota Bogor tercoreng. Ini terjadi atas ulah tiga siswa yang berkomentar jorok kepada guru SMKN 4 Kota Bogor saat mengadakan pertemuan daring lewat fitur live Instagram. Persoalan itu pun mengundang perhatian jagat maya dan menjadi viral di media sosial. KASUS ini bermula saat guru SMKN 4 Kota Bogor itu tengah memberi materi pelajaran kepada murid-muridnya melalui siaran langsung akun Instagram. Dalam tangkapan layar tersebut terlihat ada tiga akun siswa yang menuliskan komentar jorok sebanyak tiga kali. Yang pertama ditulis akun @luqmaaan_hsym. ”M***kmu semangatku bu,” katanya. Tak berhenti sampai di situ, akun yang sama kembali menuliskan komentar joroknya. Kali ini bahkan lebih vulgar dan memalukan. ”Asede k**t*l sama lu ibu ng****t ng****t sama lu ibu, ng****t yuk bu,” lanjutnya. Selain akun tersebut, dua akun lain yakni @dandy_ muly_234 dan @ryan.aaji juga mengirim komentar yang bernada merendahkan. ”Bu, kalau mau open BO di mana?” tulis @ryan.aaji. ”Open BO via k****l,” tulis @dandy_ muly_234. Aksi ketiga pelajar itu pun mengundang kegeraman dari para murid SMKN 4 Kota Bogor. Perwakilan murid SMKN 4 menuntut pelaku penulis komentar jorok segera meminta maaf dalam kurun waktu tertentu. ”Selamat siang, saya mewakili murid SMKN 4 Kota Bogor merasa terlecehkan, apabia saudara tidak ada itikad baik untuk meminta maaf secara langsung terhadap guru yang bersangkutan, saya tunggu klarifikasinya 1x24 jam. Apabila tidak ada respons, mohon maaf kami bawa ke jalur hukum karena sudah menyangkt kehormatan seorang guru, terima kasih, selamat siang,” demikian bunyi pesan yang beredar tersebut. Tak lama setelah pesan tuntutan perwakilan SMKN 4 Kota Bogor itu beredar, salah satu oknum penulis komentar jorok itu akhirnya menyatakan permintaan maaf kepada publik. Melalui akun Instagram-nya, remaja penulis komentar jorok itu berjanji tidak akan mengulangi perbuatan yang dikecam publik itu. ”Saya ingin meminta maaf untuk SMKN 4 Kota Bogor atas ucapan saya tadi. Saya tidak akan mengulanginya lagi, saya berjanji,” ucap remaja itu dalam video yang diunggah akun Instagram @aku.tiwul. Menanggapi hal itu, anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor Akhmad Saeful Bakhri menyayangkan terjadinya hal tersebut di Kota Bogor. Hal itu mengindikasikan pola belajar anak-anak perlu perbaikan, terlebih soal karakter dan sopan santun. Baik kepada orang tua, guru hingga teman. ”Banyak budaya sopan santun kita dulu yang belakangan mulai hilang. Seperti salam cium tangan kepada guru, orang tua atau yang lebih tua. Ini harus jadi pelajaran semua insan pendidikan agar moral penerus bangsa kita tidak seperti itu,” katanya. “Kami juga sepakat agar persoalan ini segera diselesaikan dan pelaku diberi pembinaan agar tidak melakukan kesalahan yang sama di kemudian hari. Jika pelaku tidak beriktikad baik, sebaiknya bawa ke ranah hukum,” tegasnya. (sua/ryn/b/rez/run)