METROPOLITAN - Jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Bogor kembali meningkat. Kali ini penambahan terjadi sebanyak tiga kasus, yang semuanya merupakan kasus penularan positif Covid-19 yang berasal dari luar Kota Bogor atau Imported Cases. Berdasarkan data dari Gugus Tugas Covid-19 Kota Bo­gor, jumlah total pasien positif Covid-19 di Kota Bogor pada Senin (20/7) mencapai 226 kasus posi­tif. Dengan rincian 158 sembuh, 20 meninggal dan 48 lainnya masih dalam pengawasan dan penanganan. Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, setelah melaksanakan evaluasi ber­sama Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Bogor, dari 226 kasus positif yang ada di Kota Bogor, 97 di antaranya berasal dari Imported Cases. ”Kota Bogor ini sebagian besar penularannya dari Im­ported Case. Jadi orang-orang yang bertugas, bekerja dan beraktivitas di luar Kota Bogor. Ini komposisi paling besar dan penyumbang kasus positif tertinggi di kita,” katanya ke­pada awak media di Posko GTPP Covid-19 Kota Bogor. Bima juga meminta masy­arakat yang hendak dan setelah pergi dari Kota Bogor agar melaporkan diri kepada RW Siaga Covid-19 setempat, agar bisa dipantau dan diawasi demi meminimalisasi hal-hal yang tidak diinginkan bersama. Sementara itu, di Kabupaten Bogor jumlah pasien yang po­sitif Covid-19 juga melonjak. Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabu­paten Bogor Syarifah Sofiah mengungkapkan ada sebelas kasus positif baru yang kini ditangani. ”Terkonfirmasi se­belas kasus positif baru,” kata Syarifah Sofiah, Senin (20/7). Ia menambahkan, kasus positif itu tiga orang dari Ke­camatan Jonggol, dua orang dari Bojonggede, dua orang dari Kemang dan masing-masing satu orang dari Keca­matan Parungpanjang, Suka­raja, Cibungbulang dan Ca­ringin. Ia juga mencatat adanya penambahan pasien sembuh sebanyak empat orang yang mana satu di antaranya ada­lah anak-anak. ”Empat tam­bahan pasien sembuh ini adalah semua perempuan, yakni usia 55 tahun asal Ci­binong, 45 tahun asal Cibung­bulang, 46 tahun asal Gunungs­indur dan enam tahun asal Gunungsindur,” pungkas Syarifah. (ogi/c/feb/run)