METROPOLITAN - Sejak diterapkannya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pra-Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) per Jumat (17/7) lalu, kasus pasien positif baru di Kabupaten Bogor belum juga mereda. Baru tiga hari diterapkan, sudah muncul 30 kasus pasien positif baru. Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bogor Syarifah Sofiah mengatakan, sebelum PSBB pra-AKB diterapkan, jumlah total kasus positif di Kabupaten Bogor berjumlah 424 orang. Sejak PSBB pra-AKB dimulai sejak Jumat hingga Senin (17-20/7) sudah ada 30 orang dinyatakan sebagai kasus positif baru. Sehingga secara total hingga Senin (20/7) kasus positif di Bumi Tegar Beriman berjumlah 454 kasus, dengan 149 orang di antaranya berstatus positif aktif. Ia merunut sejak hari pertama diterapkan PSBB pra-AKB, tidak muncul satu pun penambahan kasus positif baru. Berikutnya pada Sabtu (18/7) muncul penambahan kasus positif baru enam orang, yang terdiri dari tiga orang asal Kecamatan Cibinong dan satu orang masing-masing dari Kecamatan Ciomas, Tamansari dan Ciampea. Kasus positif baru kemudian membeludak pada Minggu (19/7). Ketika itu muncul 13 orang warga Kabupaten Bogor menjadi kasus positif baru. ”Yang terdiri dari delapan orang yang berasal dari Kecamatan Klapanunggal, dua orang dari Cibinong, dua orang asal Parungpanjang dan satu orang dari Kecamatan Cibungbulang,” katanya kepada pewarta. Kasus positif baru kembali bertambah pada Senin (20/7), di mana muncul sebelas kasus positif baru, paling banyak tiga orang dari Kecamatan Jonggol yakni laki-laki (36), laki-laki (60) dan perempuan (40). Diikuti dua pasien positif baru dari Kecamatan Bojonggede, yaitu laki-laki (56) dan perempuan (50), serta dari Kecamatan Kemang dua orang, yakni perempuan (46) dan laki-laki (46). Sisanya masing-masing satu orang positif baru dari Kecamatan Parungpanjang, Sukaraja, Cibungbulang dan Caringin. ”Terakhir pada Selasa (21/7) ada penambahan sembilan kasus positif baru. Yaitu dua orang dari Cileungsi, dua dari Cibinong, serta satu orang masing-masing dari Tamansari, Jonggol, Tajurhalang, Ciawi dan Bojonggede,” paparnya. Selain itu, lanjutnya, tren pasien positif yang sembuh juga meningkat pada periode PSBB kali ini. Sejak Jumat hingga Selasa (17-21/7) sudah ada 30 orang kasus positif yang terkonfirmasi sembuh. Jika dirunut sejak Juli, ada 178 orang kasus positif yang dinyatakan sembuh. Jika dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, pasien sembuh pada Juli menjadi yang paling banyak. Selain itu, kasus positif sembuh tertinggi sepanjang masa pandemi Covid-19 terjadi pada 14 Juli lalu, di mana 32 pasien positif di Kabupaten Bogor dinyatakan sembuh. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor dr Dedi Syarif menuturkan, dari 32 pasien yang sembuh pada Selasa (14/7) lalu itu, sebelas orang di antaranya merupakan pasien positif sembuh dari Kecamatan Cileungsi. Ia menambahkan, kesebelas pasien sembuh dari Cileungsi itu merupakan pasien yang berasal dari klaster Pasar Cileungsi. ”Ada sebelas pasien sembuh dari Cileungsi. Semuanya memang berasal dari satu klaster Pasar Cileungsi,” tuntasnya. Di Kota Bogor, Kepala Dinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno mengumumkan terdapat satu tambahan pasien positif. ”Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah satu, total di Kota Bogor menjadi 227,” ujar Nowo. Sementara itu, pasien yang sembuh tetap 158. Sementara pasien positif yang masih dalam perawatan rumah sakit bertambah satu pasien, menjadi 49. Serta pasien meninggal hari ini tetap 20. Orang Tanpa Gejala (OTG) yang masih dalam pemantauan 75 orang. Orang Dalam Pemantauan (ODP) 50, bertambah dua kasus. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 48, bertambah lima kasus. (ryn/c/feb/run)