Senin, 22 Desember 2025

Kesulitan Biaya, Berharap Diobati Rumah Sakit

- Selasa, 28 Juli 2020 | 09:51 WIB

Sungguh malang nasib Muhamad Altakih. Bayi tujuh bulan itu menderita hidrosefalus sejak berusia dua bulan. Kini kondisinya semakin parah, ditambah belum mendapat perawatan secara medis. MUHAMAD Altakih sendiri merupa­kan warga Kampung Pasirgintung, RT 01/04, Desa Batutulis, Keca­matan Nanggung, Kabupaten Bogor. Ia merupakan anak Sukaezi dengan Siti Aisyah. “Jadi waktu masih di dalam kandungan hingga lahir keadaketiga dari pasangan Cecep annya biasa saja. Tidak ada gejala atau tanda-tanda men­derita penyakit hidrosefalus,” kata sang ibu, Siti Aisyah.­ Memasuki usia dua bulan, tutur Siti, anaknya menga­lami sakit disertai demam cukup tinggi. Keluarga kemu­dian membawa Altakih bero­bat ke Puskesmas Nanggung. Dari situ ia beserta sang sua­mi baru mengetahui bahwa anaknya menderita penyakit hidrosefalus atau penumpu­kan cairan di rongga otak. Lalu pihak puskesmas me­nyarankannya untuk mem­bawa anaknya berobat ke rumah sakit. Namun, anaknya belum bisa ditangani rumah sakit lantaran ketiadaan kar­tu BPJS Kesehatan. “Dari situ akhirnya kita coba bikin kar­tu BPJS. Sudah diurus dari Maret, tetapi hingga sekarang belum juga beres,” ujarnya. Akibatnya, lanjut Siti, Altakih belum bisa mendapat pera­watan medis di rumah sakit hingga kini. Sedangkan ber­dasarkan informasi yang di­milikinya, untuk penyembuhan anaknya harus ditangani di rumah sakit yang ada di bi­langan Jakarta. Karena itu, ia berharap pemerintah mem­bantu segala proses pengoba­tan sang buat hatinya. Apala­gi semenjak pandemi Covid-19 ini, penghasilan suaminya yang bekerja sehari-hari sebagai sopir angkot 02 Sukasari-Bu­bulak tak menentu. “Bukannya tidak mau mem­bawa berobat anak ke rumah sakit. Tahu sendiri pendapatan sebagai sopir angkot dalam sehari hanya mendapat Rp30 sampai 50 ribu. Kita berharap bantuan dari dermawan dan pemerintah,” harapnya seraya pasrah. Menanggapi hal itu, Kepala Desa Batutulis Ade Supriatna mengaku pihaknya sudah beberapa kali mem­bantu dan berkunjung ke rumah warganya yang men­derita hidrosefalus. ”Sudah beberapa kali kami datang, termasuk mengantar­kan bantuan dari bansos ber­upa paket sembako. Ketua RT maupun RW sudah berupaya membantu, tetapi masalah ini bukan hanya tanggung jawab desa saja melainkan tanggung jawab bersama,” katanya. Terpisah, Kepala Puskesmas Nanggung Baringin Manik mengaku sedang menunggu proses kartu BPJS yang sedang dibantu kader dan IPSM. Ba­hkan pemantauan kondisinya terus dilakukan dengan terjun ke rumahnya. “Setelah itu baru bayi tersebut segera menda­pat perawatan intensif,” sing­katnya. (ads/c/rez/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X