METROPOLITAN - Kabar baik datang bagi masyarakat Kota Bogor, khususnya mereka yang kerap beraktivitas dan bekerja di Jakarta. Pasalnya, pada hari ini bus Jabodetabek Residence Connexion (JRC) mulai melayani masyarakat dari perumahan Tamansari Persada, Kecamatan Tanahsareal menuju Jakarta. Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, kehadiran bus tersebut merupakan buah kerja sama pihaknya bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perusahaan Umum Pengangkutan Penumpang Djakarta (Perum PPD) dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Setelah melaksanakan masa uji coba operasional pada Kamis (30/7) lalu, orang nomor dua di Kota Hujan itu yakin dengan adanya bus tersebut dapat memberi dampak positif bagi masyarakat. Khususnya dalam mengurangi penumpukan penumpang di Stasiun Bogor yang kerap terjadi belakangan ini. Bus tersebut nantinya bakal melayani masyarakat Kota Bogor yang hendak beraktivitas dan bekerja di Jakarta, dengan dua rute pemberangkatan. Yakni Kota Bogor-Blok M Jakarta dan Kota Bogor-Djuanda, Jakarta. ”Ini adalah salah satu langkah yang kami ambil untuk memudahkan masyarakat dalam hal pelayanan transportasi,” katanya. Menurut Dedie, potensi angkutan massal di Kota Bogor cukup banyak, baik dari perumahan-perumahan maupun jumlah pengguna moda transportasi KRL. Jika dilihat dari enam kecamatan yang ada, keenam wilayah ini miliki potensi besar, jika memang pemerintah berniat mengembangkan potensi transportasi di Kota Bogor. Dengan adanya sistem alternatif moda transportasi ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan transportasi umum. Dedie menilai minimnya minat masyarakat untuk menggunakan transportasi umum, sebab pemerintah belum mampu menyediakan transportasi umum yang nyaman dan aman. ”Faktor kenyamanan dan keamanan menjadi salah satu faktor masyarakat enggan menggunakan transportasi umum. Karena bus ini cukup bagus, jadi kita berharap ini akan menjadi awal untuk daya tarik masyarakat untuk berpindah menggunakan transportasi umum ketimbang menggunakan kendaraan pribadi,” harapnya. Sementara itu, Direktur Perum PPD Pande Putu Yasa menerangkan, pada tahun perdana ini pihaknya baru menyediakan dua rute untuk melayani kebutuhan masyarakat Kota Bogor. Ke depan pihaknya berharap ada lintasan atau trayek lain untuk dilayani. ”Untuk awal kita operasikan dua rute, semoga ke depannya bisa bertambah secara bertahap,” katanya. Dengan bantuan Kemenhub, pihaknya mendorong masyarakat menggunakan angkutan umum untuk mendukung agar pemerintah memberikan subsidi silang untuk tarifnya agar bisa dijangkau masyarakat. “Di Bogor kami usulkan 27 trayek ke BPTJ dan berharap bisa diisi semua,” ujarnya. Sementara itu, Direktorat Jenderal (Dirjen) Angkutan Jalan BPTJ Aca Mulyana mengatakan, untuk sementara pihaknya menyediakan lima armada bus berkapasitas 30 hingga 40 penumpang. Untuk tarif perjalanan, setiap penumpang dikenakan tarif Rp15 ribu dengan maksud sebagai daya tarik atas layanan yang diberikan. Untuk warga Kota Bogor yang ingin ke Jakarta, ada tiga waktu pemberangkatan pada pagi hari. Yaitu pukul 05:30 WIB, 06:00 WIB dan 09:00 WIB. ”Sedangkan untuk waktu pulang dari Blok M dan Juanda pada sore hari, pukul 16:30 WIB, 17:20 WIB dan 20:00 WIB. Jadi sementara waktu kita siapkan tiga perjalanan,” tutupnya. (ogi/c/rez/run)