Senin, 22 Desember 2025

Klaster Corona ke Mana-mana

- Senin, 3 Agustus 2020 | 12:56 WIB

Penyebaran virus corona di Kota Bogor terhitung masih tinggi. Teranyar, ada dua penambahan kasus baru dari klaster rumah makan dan fasilitas kesehatan di Kota Bogor. Sebanyak 18 orang dinyatakan positif dan satu di antaranya meninggal dunia. Klaster rumah makan itu terjadi di Restoran Bahrein di Jalan Pandawa Raya, Kelura­han Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara. Delapan orang dinyatakan positif corona. Satu di antaranya meninggal dunia, yakni sang pemilik restoran, Kemas Musthofa Syafiq bin Kemas Syafiq. Kemas Musthofa Syafiq bin Kemas Syafiq meninggal saat terpapar Covid-19, Sabtu (1/8) pukul 20:15 WIB, setelah men­jalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Azra, yang kemu­dian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor. “Iya, tadi pagi pemilik (restoran, red) meninggal di RSUD Kota Bogor,” kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Bogor, Dedie A Rachim. Ia menyebut almarhum di­nyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil swab test pada Selasa (21/7). Adanya temuan kasus baru ini mem­buat Tim Gugus Tugas mela­kukan tracking dan mengam­bil sampel dahak dengan metode PCR. Dari hasil tes usap, ternyata diketahui beberapa anggota keluarga dinyatakan positif Covid-19. ”Setelah swab test keluar, bertambah tujuh orang dari keluarga itu yang dinya­takan positif. Jadi total dengan pemilik restoran itu delapan orang. Dua di antaranya war­ga Kabupaten Bogor,” beber­nya. Sedangkan mereka yang dinyatakan terinfeksi Covid-19 saat ini sedang menjalani pe­rawatan di RSUD Kota Bogor. Sebagian lainnya melakukan isolasi mandiri di rumah. “Atas kasus tersebut, sekitar 17 orang yang kontak erat dengan men­diang tengah dilakukan swab test. Hingga kini kami masih menunggu hasil swab test 17 orang yang kontak erat dengan bos restoran tersebut,” ujarnya. Di sisi lain, tutur Dedi, men­diang sempat menggelar re­sepsi pernikahan di tempat usahanya pada Minggu (5/7). Kegiatan itu dilakukan sebe­lum pemilik restoran dinya­takan positif Covid-19. Dedie menduga pemilik restoran itu tertular Covid-19 dari orang yang ikut menghadiri acara tersebut. ”Dari pertanyaan yang kita layangkan, ternyata keluarga itu sebelumnya mengadakan ngunduh mantu di restoran itu. Beberapa hari kemudian pemiliknya sakit dan dinya­takan positif setelah dites swab,” jelasnya. ”Saat ini resto­ran itu sudah ditutup semen­tara selama 14 hari. Kita juga sudah lakukan penyemprotan, dan langkah selanjutnya dila­kukan pengecekan secara rutin,” sambungnya. Sementara itu, lanjut Dedie, untuk klaster fasilitas kese­hatan terjadi di RS Azra Bogor. Di mana total semua yang terkonfirmasi ada sepuluh orang. Namun yang berdo­misili Kota Bogor ada enam orang, sisanya warga Kabu­paten Bogor dan sudah diko­ordinasikan. “Betul, terjadi ledakan Covid-19. Yang ter­papar petugas frontliner, mu­lai dari satpam, petugas in­formasi hingga juru parkir,” kata Dedie. “Kita sedang te­lusuri apakah dari faskes atau sumber lain seperti kantin, ruang ganti atau warung,” lanjutnya. Dedie menambahkan, RS Azra merupakan satu dari delapan rumah sakit rujukan Covid-19 yang di Kota Bogor. Karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor saat ini tengah melakukan pembahasan dengan Tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat (Jabar) apakah perlu menutup RS Azra. “Jadi kami belum bicara ke arah penutupan sementara dulu. Kita akan lakukan pengecekan lapangan dengan Jabar,” ujarnya. Penambahan dua klaster baru ini menambah panjang penyebaran virus corona di Kota Bogor. Terhitung sudah ada beberapa klaster yang muncul di Kota Hujan ini. Di antaranya dari klaster fasilitas kesehatan, pasar, mal, kelu­arga, tempat ibadah, terminal, perkantoran, stasiun, rumah makan dan lain sebagainya. Sementara itu, hingga Ming­gu (2/8) tercatat ada 293 kasus positif Covid-19 di Kota Bogor. Dengan rincian 82 orang di­nyatakan positif, 21 orang meninggal dunia dan 190 orang sembuh. “Untuk hari ini (ke­marin, red) ada tambahan tiga kasus konfirmasi positif baru, PDP bertambah dua kasus, serta pasien meninggal bertambah satu orang,” kata Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno, dalam kete­rangan tertulisnya. Sedangkan di Kabupaten Bogor tercatat ada 546 kasus positif Covid-19. Dengan rin­cian 198 orang dinyatakan positif, 27 orang meninggal dunia, 321 orang sembuh dan empat orang pindah alamat atau di luar Kabupaten Bogor. “Untuk hari ini (kemarin, red) ada tambahan enam kasus suspek dan empat kasus kon­firmasi positif baru,” pungkas Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bogor, Ade Yasin, dalam keterangan tertulisnya. (ogi/c/rez/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X